LKBB Dirganpaska 2025 Diikuti 40 Tim
MEMUKAU: Penampilan peserta LKBB Dirganpaska 2025 di SMKN 9 Bandarlampung. --FOTO ANGGI RHAISA
Dinilai 3 Juri Nasional dan 2 Juri Lampung
BANDARLAMPUNG – Puluhan pelajar tingkat SMP dan SMA/SMK se-Lampung antusias mengikuti Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB) Dirganpaska 2025, Minggu (21/9). Salah satu tim berasal dari luar provinsi, yakni SMK Muhammadiyah Palembang, Sumatera Selatan.
Tahun ini, SMKN 9 Bandarlampung didaulat menjadi tuan rumah LKBB Dirganpasca 2025 bekerja sama dengan Paskibra Bandarlampung; Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung; serta sejumlah pihak terkait.
LKBB Dirganpasca 2025 diikuti 40 tim yang terdiri atas 24 tim dari SMA/SMK se-Lampung, 1 tim dari SMK Muhammadiyah Palembang, dan 15 tim SMP se-Lampung. Mereka bertanding dalam dua kategori utama. Yakni PBB Murni (berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor 57 dan 58) serta PBB Variasi yang menekankan pada kreativitas, kekompakan, dan penguasaan lapangan.
Ketua Pelaksana Agista Reza Putra mengatakan bahwa LKBB Dirganpaska 2025 bukan hanya soal baris-berbaris, tapi juga ajang pembinaan karakter dan kreativitas generasi muda. ’’Kegiatan ini bukan hanya untuk pembaris, tapi juga bisa dikreasikan dengan seni dan kreativitas lainnya. Harapannya, LKBB ini bisa mengurangi angka kenakalan remaja di tengah gempuran era digital,” ujarnya.
Reza menegaskan bahwa kegiatan positif seperti ini akan terus digalakkan setiap tahun. ’’Lomba ini dinilai oleh lima juri. Tiga juri nasional dan dua juri dari Lampung. Tiga juri nasional adalah Kang Ute (pembaris anti-baper), Kang Bahar, dan Kak Sandi. Dua juri Lampung adalah Kak Yosrinaldo Syarief dan Kak Dimas Wahyudi Permana (perwakilan pelatih Paskibraka Lampung). Kriteria penilaian meliputi PBB sesuai aturan TNI, kreativitas gerakan, kesesuaian tema, dan penguasaan lapangan,’’ ucapnya.
Terpisah, Kepala SMKN 9 Bandarlampung Suniyar, S.Pd., M.Pd. mengaku bangga sekolahnya dipercaya menjadi tuan rumah LKBB Dirganpasca 2025. ’’Kami dipercaya sebagai tuan rumah. Mungkin karena SMKN 9 Bandarlampung pernah meraih juara 1 dan juara 3 dalam lomba serupa sebelumnya. Tahun ini, kami fokus sebagai tuan rumah dan tidak menerjunkan tim,” jelasnya.
Meski tidak berkompetisi, kata Suniyar, pihak sekolah tetap mendorong siswa-siswi kelas 10 untuk mengikuti berbagai kegiatan lomba lainnya sebagai bentuk regenerasi. "Kami sangat mendukung kegiatan seperti LKBB Dirganpaska ini. Ini penting untuk bangun karakter anak-anak kita. Kami berharap even ini terus berlanjut," ungkapnya. (*)