Harga Cabai Merah di Lambar Tembus Rp65 Ribu per Kg

--
LIWA – Harga komoditas cabai di Lampung Barat (Lambar) kembali melonjak dalam dua pekan terakhir. Kondisi ini dikeluhkan pedagang dan konsumen karena berdampak langsung pada daya beli masyarakat.
Berdasarkan pantauan di Pasar Liwa, Kecamatan Balikbukit, Jumat (19/9), harga cabai merah besar menembus Rp65.000 per kilogram, sementara cabai keriting Rp55.000 per kg. Kenaikan juga terjadi pada jenis cabai rawit lokal dan cabai rawit geprek.
“Sudah dua minggu ini harga cabai naik terus. Cabai merah sebelumnya Rp50.000, sekarang sudah Rp65.000 per kilo. Cabai rawit lokal dari Rp40.000 jadi Rp55.000, dan cabai rawit geprek dari Rp25.000 sekarang Rp35.000,” ujar Pedagang Cabai di Pasar Liwa Bambang, Jumat (19/9)
Menurut Bambang, kenaikan harga ini dipicu oleh berkurangnya pasokan cabai dari petani.
Selain itu, minimnya petani yang menanam cabai saat musim hujan memperparah kondisi.
“Stok cabai di petani sedikit sementara permintaan meningkat sehingga harganya naik,” kata dia
Kenaikan harga cabai ini dirasakan langsung oleh masyarakat. Dea, salah satu ibu rumah tangga warga Balikbukit, mengaku terpaksa mengurangi jumlah belanja cabai karena harganya yang tidak terjangkau.
“Dulu bisa beli sampai dua kilo cabai campur, sekarang paling satu kilo saja. Itu pun dicampur antara cabai merah dan rawit, karena kalau beli semua jenis bisa lebih dari seratus ribu,” kata dia.
Dea mengatakan, jika harga terus naik, ia harus lebih pintar mengatur keuangan agar kebutuhan dapur tetap terpenuhi.
“Sekarang semuanya mahal. Kalau enggak pandai-pandai atur pengeluaran, bisa tekor. Harapan kami, harga bahan pokok termasuk cabai bisa kembali normal. Bukan cuma cabai, kadang bahan pokok lain juga ikut naik kalau sudah begini masyarakat yang mengeluh,” tambahnya. (lus/rnn/c1/nca)