Tim Mediasi Tegaskan Objektif dalam Penyelesaian Konflik Agraria di Mesuji

--

“Hasil konsultasi tersebut kemudian menjadi bahan rapat kecil untuk mencari solusi penyelesaian persoalan ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, Taufiq menegaskan pemerintah tetap mengedepankan langkah persuasif bersama TNI-Polri, Kejaksaan, BPN, dan stakeholder terkait untuk meminta masyarakat meninggalkan lahan.

Namun, hingga kini mereka masih bertahan. Ia juga menyoroti keberadaan spanduk atau baliho dengan logo Pemkab, TNI-Polri, Kejaksaan, dan BPN yang sempat viral dan dipelintir seolah-olah Forkopimda berpihak pada perusahaan.

“Padahal yang kami lakukan hanya berusaha objektif dan menegakkan aturan. Fakta yang ada saat ini, HGU PT SIP sah secara hukum,” tegasnya.

Taufiq juga menilai kehadiran PT SIP di Mesuji telah memberi manfaat luas, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.

Karena itu, jika konflik terus berlanjut, aktivitas perusahaan akan terganggu dan berdampak pada pekerja maupun iklim investasi di Mesuji.

Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Mesuji, Arif Arianto, menambahkan bahwa PT SIP telah memenuhi kewajiban perizinan sejak mulai beroperasi pada 1997.

Selain menyerap ribuan tenaga kerja, perusahaan juga menjalankan program plasma yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Perusahaan telah melengkapi seluruh dokumen perizinan sesuai aturan. Dengan status legal itu, wajar jika mereka menuntut rasa aman dan nyaman berinvestasi. Maka tugas pemerintah dan Forkopimda adalah memastikan penegakan hukum,” jelas Arif.

Sebelumnya, Bupati Mesuji Elfianah juga menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak berpihak kepada perusahaan dalam penyelesaian konflik ini.

“Terkait tuduhan keberpihakan itu tidak benar. Kita hanya berpihak pada kebenaran,” tegasnya usai Apel Kebangsaan, Jumat (12/9).

Ia menyebut peran pemerintah daerah adalah menjaga iklim investasi tetap kondusif agar perusahaan merasa aman dan nyaman berusaha di Mesuji.

“Kondisi itu akan berdampak positif bagi kemajuan daerah. Apalagi untuk meningkatkan PAD dibutuhkan iklim investasi yang sehat,” tandasnya.(*)

Tag
Share