Tarif Trump Gagal Redam Defisit Perdagangan AS

Presiden AS Donald Trump --FOTO AP
JAKARTA - Kebijakan tarif agresif yang diterapkan Presiden Donald Trump terbukti belum efektif menekan defisit perdagangan Amerika Serikat (AS). Data terbaru menunjukkan kesenjangan perdagangan pada Juli 2025 justru melebar signifikan.
Melansir Benzinga, Jumat (5/9/2025), data Biro Analisis Ekonomi mengungkap defisit perdagangan barang dan jasa AS naik menjadi USD78,3 miliar pada Juli. Angka ini jauh di atas perkiraan ekonom sebesar USD75,7 miliar dan merupakan defisit bulanan terbesar sejak Maret.
Kondisi tersebut menunjukkan tarif impor yang bertujuan melindungi industri dalam negeri tak berhasil mengurangi ketergantungan AS pada produk asing.
Kenaikan defisit terutama dipicu oleh lonjakan impor sebesar 5,9% menjadi USD358,8 miliar, sementara ekspor hanya tumbuh tipis 0,3% menjadi USD280,5 miliar.
Ekspor barang naik tipis USD0,2 miliar menjadi USD179,4 miliar, ditopang emas nonmoneter serta pesawat sipil.
Impor barang melonjak USD18,4 miliar menjadi USD283,3 miliar, terutama pada emas, bahan industri, serta perangkat komputer dan telekomunikasi.
Meski beberapa kategori seperti mobil penumpang, obat-obatan, dan semikonduktor menurun, total impor tetap mendominasi.