Rekomendasi Diskes, Disdikbud Hentikan Pendistribusian MBG

Atas rekomendasi Diskes, Disdikbud Bandarlampung menghentikan pendistribusian makanan program MBG. -ILUSTRASI/FOTO ANGGI RHAISA/RADAR LAMPUNG-

BANDARLAMPUNG - Pasca ratusan siswa sekolah di Bandarlampung diduga keracunan usai menyantap makanan paga program Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (29/8), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandarlampung menghentikan pendistribusian MBG.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Bandarlampung Mulyadi membenarkannya. Ia menyebut Disdikbud sudah menghentikan pendistribusian MBG atas rekomendasi Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandarlampung  pasca dugaan keracunan MBG siswa.

BACA JUGA: Harga Sewa Mahal, Pedagang Blok M Serempak Pamit

’’Yang merekomendasikan untuk dihentikan dari Diskes. Termasuk dinas juga meminta untuk dihentikan sementara," jelas Mulyadi kepada Radar Lampung, Rabu (3/9).

Dia melanjutkan dari data penulusuran dinas, ada ratusan siswa dari empat sekolah Bandarlampung yang diduga keracunan MBG, yakni SDN 1 Sukabumi, SDN 2 Campangraya, SMPN 31 Bandarlampung, dan SMKN 5 Bandarlampung.

’’Yang diduga keracunan ada di beberapa sekolah. Ada juga SMKN 5 Bandarlampung. Tetapi untuk SMK kita kurang paham karena itu wewenang provinsi," sebut Mulyadi.

Lebih lanjut, terkait kondisi siswa 2 SD dan 1 SMP di Andar Lampung khususnya di wilayah Sukabumi, Mulyadi mengklaim sudah membaik.

Menurut laporan sementara, sambung dia, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandarlampung masih melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

’’Seharusnya, pihak penyedia MBG mencicipi terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke sekolah. Itu penting supaya tidak menimbulkan hal - hal yang tidak diinginkan," Sesal Mulyadi.

Meski begitu, Mulyadi menekankan bahwa penyebab keracunan belum bisa dipastikan berasal dari menu MBG.

"Benar atau tidaknya keracunan itu dari MBG, kami belum tahu. Yang pasti, kami di Disdikbud terus berkoordinasi dengan semua pihak agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,"kata Mulyadi.

Sebagai langkah antisipasi, sambung Mulyadi, Disdikbud menghentikan sementara pendistribusian dari dapur penyedia MBG yang bersangkutan, sambil menunggu hasil pemeriksaan dari BBPOM dan Dinas Kesehatan.

Bahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) untuk meminta pelaksanaan program pemerintah berjalan dengan baik. 

"Kami sudah berkoodinasi dengan SPPI hari ini, meminta untuk pelaksanaan program pemerintah ini kita dukung dengan baik, kami juga meminta kerjasamanya agar hal hal seperti ini tidak terulang lagi khususnya di Bandar Lampung. Peran SPPI sebagai perwakilan BGN (Badan Gizi Nasional) juga agar maksimal  terutama pembinaan terhadap dapur dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai penyedia," jelas Mulyadi.

Tag
Share