Harga Sewa Mahal, Pedagang Blok M Serempak Pamit

UMKM Blok M mulai pergi--FOTO BERITASATU.COM/ROY

JAKARTA– Kawasan District Blok M mulai tampak sepi setelah sejumlah kios makanan kompak menutup usaha. Para pedagang mengeluhkan kenaikan tarif sewa kios yang dikelola melalui kerja sama MRT Jakarta dengan salah satu koperasi.

Kenaikan tarif ini juga menuai protes pedagang, bahkan Direktur Utama MRT Jakarta turut mendapat teguran.

 

 

Pantauan di lapangan menunjukkan, sejumlah kios yang sebelumnya ramai kini tampak tutup dan kosong. Sejak 2025, tarif sewa kios naik berkali-kali lipat. Untuk kios di lokasi strategis, biaya sewa mencapai Rp2,5 juta per bulan, sementara kios di bagian belakang dikenakan tarif Rp1,5 juta per bulan.

 

Kenaikan tarif ini dinilai membebani pedagang kecil, terutama di sektor kuliner yang sangat bergantung pada biaya operasional rendah. Sejumlah pedagang mengaku terpaksa tutup usaha karena tidak sanggup menanggung biaya sewa dan risiko pemadaman listrik akibat sengketa.

 

’’Ini satu kios oleh pedagang lama diminta Rp2,5 juta, kalau di bagian belakang Rp1,5 juta, dari awalnya cuma Rp300.000. Setelah kita tanda tangan, berubah jadi Rp1,5 juta,” ungkap Tomo, salah satu perwakilan pedagang.

 

“Kami juga tidak mau disebut sewa, karena selama ini istilahnya iuran keamanan. Kalau sewa, artinya bisa diberhentikan kapan saja,” tambah Tomo.

 

Menurut Tomo, para pedagang sempat tidak membayar karena tarif dianggap terlalu mahal. “Makanya kami menolak, sampai listrik kios sempat dipadamkan seminggu,” tuturnya.

 

Tag
Share