Meneladani Cinta kepada Nabi Muhammad SAW dengan Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Sehari-hari
Menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW adalah bukti nyata cinta umat Muslim kepada Rasulullah. – FOTO IST --
BANDAR LAMPUNG – Umat Islam di seluruh dunia meyakini bahwa cinta kepada Nabi Muhammad SAW adalah bagian penting dari keimanan.
Rasulullah bukan hanya pembawa risalah Islam, tetapi juga teladan sempurna bagi kehidupan manusia. Allah SWT bahkan menegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
Ayat tersebut memperjelas bahwa kecintaan kepada Rasulullah seharusnya dibuktikan dengan mengikuti jejak langkahnya. Cinta kepada Nabi tidak berhenti pada lisan, melainkan harus diwujudkan dalam sikap, perbuatan, dan pengamalan sunnah dalam kehidupan sehari-hari.
Cinta Rasulullah, Bagian dari Iman
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dicintai daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.”
Hadis ini menegaskan bahwa mencintai Rasulullah adalah bagian dari keimanan. Cinta itu menuntut kesetiaan dan pengorbanan, sebagaimana para sahabat yang rela meninggalkan harta, keluarga, bahkan nyawa demi membela beliau dan ajarannya.
Menghidupkan Sunnah sebagai Wujud Cinta
Melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW bukan sekadar tradisi, tetapi bukti nyata cinta seorang Muslim kepada beliau. Sunnah meliputi amalan ibadah, adab pergaulan, hingga kebiasaan sederhana sehari-hari.
Beberapa contoh sunnah yang bisa diamalkan antara lain:
Membaca doa sebelum dan sesudah beraktivitas.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Membiasakan senyum dan bersikap ramah.
Mengutamakan makan dan minum dengan tangan kanan.