Cegah Agar Tidak Dimanfaatkan Oknum, 3 Ton Lebih Daging Ayam Ilegal Dimusnahkan

DIMUSNAHKAN: Balai Karantina Lampung memusnahkan 3 ton lebih daging ayam ilegal yang sebelumnya tertangkap hendak diselundupkan melalui Pelabuhan Bakauheni. -Foto Handika/Radar Lampung -

LAMPUNG SELATAN - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) atau Karantina Lampung memusnahkan daging ayam ilegal total 3 ton lebih.

Kepala Karantina Lampung, Donni Muksydayan menerangkan, komoditas ayam tanpa dilengkapi dokumen tersebut merupakan hasil pencegahan yang dilakukan sebanyak dua kali pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2025.

"Kenapa dimusnahkan karena ini adalah daging ayam yang masuk ke Lampung melalui Pelabuhan Bakauheni tidak dilaporkan juga tidak dilengkapi segala persyaratan dari asalnya," beber Donni, saat dimintai keterangan usai pemusnahan di Kantor Satpel Bakauheni, Senin (1/9).

Donni menegaskan, pihaknya tidak menjamin kesehatan daging ayam yang dilakukan pemusnahan apalagi kondisi daging tersebut tidak dilengkapi dokumen apapun.

"Karena daging ini wajib ada periksa hasil lab, ada sertifikat kesehatan yang diterbitkan dari dinas provinsi asal sebelum masuk ke Lampung," lanjutnya.

Kemudian pengangkutan daging ayam kata Donni wajib pakai pendingin, sebab untuk konsumsi manusia sehingga harus dipelihara kesegaran daging ini ketika masuk ke pasar-pasar di Lampung

Apalagi, daging ayam diangkut menggunakan mobil pikap sehingga ini tidak memenuhi persyaratan lalu lalang komoditas sesuai aturan.

"Kalau misalnya lolos bisa bahaya untuk masyarakat kita terkait keamanan pangan," kata Donni.

Keseluruhan daging ayam yang dimusnahkan, merupakan hasil dua kali pencegahan di Pelabuhan Bakauheni.

Pertama, sejumlah tiga ton lebih lalu kedua sekitar 850-an kilogram dan total hampir 3,9 ton.

"Kita musnahkan menggunakan mesin incenerator supaya pemusnahannya aman," jelas Donni.

Dari situlah, Donni menyampaikan pencegahan pengiriman daging ayam tanpa dokumen karena pihaknya tidak mau nanti masyarakat Lampung mengkonsumsi daging yang tidak sehat dan tidak halal.

Terlebih lagi, kini pemerintah tengah menjalankan program makan bergizi gratis (MBG) termasuk di wilayah di Lampung.

"Apalagi kita tahu ini banyak program dapur MBG ini, kami tidak mau nanti ini ternyata mungkin orderan oknum-oknum yang ingin mencari keuntungan. Padahal kita ingin semua dapur-dapur MBG kita ini juga harus mendapat bahan-bahan yang memang sehat dan bergizi," ungkapnya.

Tag
Share