Pakai PLTS, KAI Hemat Rp2,5 M per Tahun

Ilustrasi rel kereta api--FOTO ANTARA
JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperkirakan penggunaan energi surya sebagai sumber energi alternatif mampu menghemat Rp2,5 miliar per tahun serta mengurangi sekitar 1.400 ton emisi CO₂ setiap tahunnya.
“KAI terus menunjukkan komitmen terhadap prinsip keberlanjutan dengan pemanfaatan energi terbarukan melalui instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/8).
Hingga 21 Agustus 2025, PLTS telah dipasang di 66 titik mencakup stasiun, kantor, balai yasa, dan griya karya, dengan total kapasitas 1.189 kilowatt peak (kWp).
Menurut Anne, inisiatif ini bukan hanya fokus pada efisiensi biaya, tetapi juga merupakan bagian dari upaya KAI untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
“Kami ingin membangun sistem transportasi yang ramah lingkungan dari semua aspek, termasuk operasional internal perusahaan. Pemanfaatan PLTS menjadi langkah nyata dalam mewujudkan hal itu,” katanya.
Dengan produksi energi rata-rata 1.400 kWh per kWp per tahun, PLTS yang telah terpasang mampu menghasilkan total sekitar 1,66 juta kWh per tahun. Jika dikonversikan dengan tarif listrik periode Juli–September 2025 sebesar Rp1.444 hingga Rp1.700 per kWh, potensi penghematan biaya mencapai Rp1,86 miliar hingga Rp2,53 miliar setiap tahunnya.
Selain efisiensi, penggunaan PLTS juga membawa dampak positif terhadap lingkungan. Anne menjelaskan bahwa pengurangan emisi CO₂ sekitar 1.400 ton per tahun setara dengan manfaat dari menanam lebih dari 60.000 pohon.