Sebelum Dibuang, Pelaku Sayat Leher Korban

Tim forensik RS Bhayangkara Lampung saat menjelaskan hasil visum jenazah Pandra Apriliandi, yang ditemukan tewas mengenaskan pada Kamis (31/7) lalu. - FOTO SITI SASKIA SALAMAH -

// Gegara Utang Rp500 Ribu, Pegawai Koperasi Dibunuh

BANDARLAMPUNG - Hasil visum luar dari tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung mengungkap adanya luka sayatan serius di bagian leher korban yang menyebabkan pendarahan hebat dan menjadi penyebab kematian.

Ya itu dialami oleh pegawai koperasi berusia 21 tahun, Pandra Apriliandi, yang ditemukan tewas mengenaskan mengapung di sungai Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (31/7). 

Dokter spesialis forensik RS Bhayangkara dr. I Putu Suwartama Wiguna mengatakan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban memakan waktu sekitar empat jam. 

Berdasarkan kondisi tubuh dan ukuran larva belatung yang ditemukan, diperkirakan korban telah meninggal dunia dua hingga tiga hari sebelum ditemukan.

’’Korban mengalami luka akibat kekerasan dengan senjata tajam di bagian leher yang menyebabkan terputusnya pembuluh darah besar, batang tenggorokan, dan kerongkongan,” ungkapnya. 

Pemeriksaan lanjutan berupa analisis patologi anatomi akan dilakukan untuk memastikan apakah luka tersebut terjadi saat korban masih hidup atau setelah meninggal.

BACA JUGA:Warga Natar Geger: Mayat Ditemukan, Massa Bakar Rumah Nasabah

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung sendiri menetapkan Salam Prayitno (46), seorang pedagang siomay, sebagai tersangka pembunuhan. Motif pelaku diduga karena sakit hati setelah merasa dihina oleh korban saat ditagih utang sebesar Rp500 ribu.

Menurut Dirreskrimum Polda Lampung Kombes Indra Hermawan, kejadian bermula pada Sabtu, 27 Juli 2025. Saat itu korban mendatangi rumah pelaku untuk menagih utang yang dibayar secara mencicil. 

Karena tak memiliki uang, pelaku sempat keluar rumah untuk mencari pinjaman, namun tak berhasil. Terjadi cekcok mulut, dan korban diduga mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.

Pelaku kemudian berpura-pura keluar rumah lagi, namun justru meminjam golok dari tetangganya dan menyembunyikannya di balik punggung. Ia juga membawa senar pancing yang dirangkap tiga lapis dan disimpan di saku celana. Pelaku lalu mengajak korban mencari uang ke rumah saudaranya menggunakan sepeda motor, dengan korban duduk di depan.

Dalam perjalanan menuju lokasi sepi sekitar 15 menit dari rumah pelaku, saat kecepatan motor melambat, pelaku langsung menjerat leher korban menggunakan senar. Motor terjatuh, dan pelaku menyabet leher korban dengan golok hingga korban meninggal dunia di tempat.

BACA JUGA:Akademisi Soroti Lambannya Penanganan Sampah di Bandar Lampung: Sistem dan Kebijakan Dinilai Semrawut

Tag
Share