DPRD dan Dishub Dukung Pengaktifan Jembatan Timbang Way Kanan, Asal Bebas Pungli

-GRAFIS/EDWIN RADAR LAMPUNG-

WAY KANAN – Rencana pengaktifan kembali jembatan timbang di Kabupaten Way Kanan mendapat dukungan dari berbagai pihak. 

Namun, mereka menekankan bahwa pengoperasian kembali fasilitas tersebut harus memenuhi sejumlah syarat, agar tidak kembali menjadi sarang pungutan liar (pungli) seperti yang pernah terjadi sebelum ditutup beberapa tahun lalu.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Way Kanan, I Ketut Artike, menyatakan dukungannya atas rencana tersebut. 

Ia menilai keberadaan jembatan timbang penting untuk mengontrol kendaraan pengangkut barang yang melintasi wilayah tersebut.

"Jika jembatan timbang diaktifkan kembali, kami mendukung penuh sebagai bentuk pengawasan terhadap kendaraan pengangkut barang. Pemerintah Provinsi Lampung juga telah menyiapkan rancangan Peraturan Gubernur (Pergub) yang melibatkan Dishub kabupaten/kota, Polda Lampung, dan Polres,” ujarnya. 

“Setelah Pergub rampung, perlu ada sosialisasi dari seluruh pihak karena dalam penegakan hukum Dishub tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari Polri," tambahnya.

Senada dengan itu, sejumlah anggota DPRD Provinsi Lampung dan DPRD Way Kanan juga mendukung rencana tersebut, namun mereka mengingatkan agar pengaktifan jembatan timbang benar-benar menjadi solusi, bukan sumber masalah baru.

BACA JUGA:Hyundai Luncurkan Program Extended Warranty

Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PDI Perjuangan, Sahdana, yang juga tokoh masyarakat Kecamatan Way Tuba mengatakan dia mendukung rencana ini, tapi Pemprov Lampung harus menjamin tidak ada praktik pungli. 

"Ini tentu tidak mudah, karena saat ini banyak kendaraan over dimension over load (ODOL) yang melintasi Way Kanan," ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Way Kanan, Romli mengaku telah beberapa kali menyampaikan keluhan masyarakat mengenai jembatan timbang di Kampung Karang Umpu, Kecamatan Blambangan Umpu. 

BACA JUGA:Demo Revitalisasi Pasar, Pedagang Minta Bupati Lampung Utara Hamartoni Ahadis Turun

Ia menyebutkan, keberadaan jembatan timbang kerap dikaitkan dengan dugaan praktik pungli terhadap sopir yang melanggar aturan.

"Secara prinsip saya setuju jembatan timbang dioperasikan lagi. Tapi kita semua tahu, selama ini praktik pungli sulit dihindari karena tidak pernah ada sanksi tegas atau pembongkaran terhadap truk yang kelebihan muatan. Ini yang jadi sumber masalah," ungkap Romli.

Tag
Share