Polinela Danai 94 Riset dan 64 Pengabdian Masyarakat

ILUSTRASI: Dukung program Diktisaintek Berdampak, Polinela mendanai 94 riset dan 62 pengabdian masyarakat pada DIPA tahun 2025. -FOTO DOK RADAR LAMPUNG -

Dukung Program Diktisaintek Berdampak Kemendikbudristek

BANDARLAMPUNG – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung transformasi riset dan pengabdian yang berdampak langsung kepada masyarakat.

Melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M), Polinela mendanai 94 judul riset dan 64 judul pengabdian masyarakat yang akan dijalankan pada tahun anggaran 2025.

Langkah strategis ini sejalan dengan paradigma baru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), khususnya dalam program Diktisaintek Berdampak, sebuah pendekatan yang menekankan riset terapan berbasis kebutuhan masyarakat dan dunia industri.

BACA JUGA:STARGAZER Cartenz Mulai Diproduksi Lokal

Direktur Polinela, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., dalam sambutannya saat penandatanganan kontrak hibah Dana DIPA dan DRPM menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan menjadi tonggak awal dari gerakan ilmiah yang lebih luas dan berdampak.

“Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan penandatanganan kontrak hibah ini. Mari kita jadikan ini sebagai langkah awal untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan Polinela dan bangsa,” ujar Prof. Sarono.

Menurutnya, program hibah DIPA Polinela tahun 2025 adalah simbol komitmen bersama antara institusi, dosen peneliti, dan tenaga pendidik untuk menghasilkan karya yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki manfaat luas dalam kehidupan nyata masyarakat.

Sebanyak 94 proposal riset yang berhasil lolos telah melewati proses seleksi yang ketat. Ke depan, hasil riset ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk produk unggulan tepat guna, mulai dari inovasi di bidang pertanian, peternakan, pengolahan pangan, teknologi ramah lingkungan, hingga sistem digital terapan.

Selain mendukung aktivitas riset, Polinela juga memberikan perhatian besar terhadap kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bagian integral dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Sebanyak 64 program pengabdian akan dijalankan oleh dosen dan tim pengabdi, dengan sasaran masyarakat desa, petani, UMKM, hingga kelompok produktif lainnya.

“Pengabdian kepada masyarakat adalah laboratorium nyata bagi perguruan tinggi untuk berinteraksi langsung dengan kebutuhan dan dinamika sosial. Maka, riset dan pengabdian ini harus berjalan seiring,” lanjut Prof. Sarono.

Sebagai institusi vokasi, Polinela menempatkan riset terapan dan kebaruan teknologi sebagai ruh utama dari pengembangan keilmuan. Oleh karena itu, semua riset yang didanai diarahkan untuk mampu dihilirisasi dan digunakan secara langsung oleh masyarakat maupun pelaku industri.

Program Diktisaintek Berdampak sendiri merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat keterhubungan antara kampus, industri, dan masyarakat melalui pendekatan berbasis sains dan teknologi.

Tag
Share