Harga Minyak Belum Mampu Tembus USD70

Ilustrasi minyak mentah -FOTO BERITASATU -

JAKARTA - Harga minyak mentah pada pekan ini belum berhasil menembus level psikologis USD70 per barel. Harga minyak sempat naik 1% sebelum akhirnya merosot di akhir pekan.
Kepastian akan tarif yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjelang batas waktu awal Agustus ini telah membuat banyak investor khawatir tentang kondisi perekonomian. Akibatnya, komoditas emas hitam ini pun jadi kurang menarik, apalagi jika perekonomian dunia melemah.
Pergerakan harga minyak mentah sepekan, yakni pada Senin (21/7/2025), Uni Eropa menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia terkait perang di Ukraina, yang juga menargetkan Nayara Energy India, eksportir produk minyak yang dimurnikan dari minyak mentah Rusia.
Harga minyak mentah Brent turun 38 sen atau 0,55% menjadi US$ 68,90 per barel, setelah ditutup melemah 0,35%. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 30 sen atau 0,45% menjadi US$ 67,04 per barel.
Pada Selasa (22/7/2025), Harga minyak sedikit melemah karena sanksi terbaru Eropa terhadap minyak Rusia diperkirakan akan berdampak minimal pada pasokan. Meski demikian, investor masih mempertimbangkan potensi penurunan pasokan solar.
Minyak mentah Brent berjangka ditutup turun 7 sen atau 0,1% menjadi US$ 69,21 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup turun 14 sen atau 0,2% menjadi US$ 67,20.
Pada Rabu (23/7/2025), Harga minyak mentah turun tiga sesi berturut-turut karena kesepakatan tarif Amerika Serikat (AS) dengan Jepang membuka lembaran baru membaiknya sentimen perdagangan global.
Harga minyak mentah Brent berjangka turun 12 sen atau 0,2% menjadi US$ 68,47 per barel pada pukul 09.07 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 14 sen, atau 0,2%, menjadi US$ 65,17 per barel.
Pada Kamis (24/7/2025), Harga minyak sedikit melemah karena sanksi terbaru Eropa terhadap minyak Rusia diperkirakan akan berdampak minimal pada pasokan. Meski demikian, investor masih mempertimbangkan potensi penurunan pasokan solar.
Minyak mentah Brent berjangka ditutup turun 7 sen atau 0,1% menjadi US$ 69,21 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup turun 14 sen atau 0,2% menjadi US$ 67,20.
Pada Jumat (25/7/2025), Harga minyak naik 1% karena penarikan berita bahwa AS akan menarik minyak mentah mereka dan perkiraan pemangkasan ekspor bensin Rusia.
Harga minyak mentah Brent berjangka ditutup pada US$ 69,18 per barel, naik 67 sen atau 0,98%. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada US$ 66,03 per barel, naik 78 sen atau 1,20%.
Pada Sabtu (26/7/2025), Harga minyak mentah dunia turun dan ditutup pada level terendah dalam 3 pekan terakhir, seiring kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi global yang melemah, serta sinyal meningkatnya pasokan minyak mentah.
Dilansir dari beritasatu.com, minyak mentah Brent ditutup melemah 74 sen atau 1,1% menjadi US$ 68,44 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) turun 87 sen atau 1,3% ke posisi US$ 65,16 per barel. (beritasatu/c1/yud)

Tag
Share