Indonesia Darurat Judi Online

Gedung Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).--FOTO ISTIMEWA
JAKARTA - Praktik judi online (judol) terus meningkat di Indonesia. Judol melibatkan jutaan pengguna dan menimbulkan berbagai dampak negatif, mulai kerugian finansial hingga masalah sosial. Lonjakan kasus ini mendorong Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) untuk mengambil sejumlah langkah penanganan.
Upaya yang harus dilakukan tidak hanya berfokus pada penindakan terhadap situs atau aplikasi ilegal, tetapi juga mengedepankan pendekatan edukatif, literasi digital, hingga dukungan psikologis bagi korban.
Langkah pencegahan Kemenkomdigi terkait judol, pertama sosialisasi dan edukasi bahaya judol. Salah satu upaya utama dari Kemenkomdigi dalam penanganan judol adalah melalui penyebaran edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya judol. Sosialisasi ini dilakukan melalui berbagai platform digital populer, seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan YouTube.
Melalui konten edukatif yang dikemas secara kreatif dan komunikatif, Kemenkomdigi mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk menjauhi praktik judol.
Pesan-pesan tersebut tidak hanya memberikan informasi tentang dampak negatif judol, seperti kehilangan finansial, gangguan mental, dan rusaknya hubungan sosial. Tapi, juga mendorong partisipasi publik untuk ikut dan dalam menyebarkan kampanye ini.
Tak hanya melalui media sosial, Kemenkomdigi juga bekerja sama dengan berbagai komunitas, tokoh masyarakat, dan organisasi keagamaan. Langkah ini bertujuan agar pesan pencegahan menjangkau hingga ke akar rumput dan bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat dengan latar belakang yang beragam.
Kedua, literasi digital dengan pendekatan langsung. Kemenkomdigi menyadari literasi digital menjadi kunci dalam mencegah maraknya judol. Karena itu, kementerian ini aktif memperkuat literasi digital melalui berbagai metode, baik secara daring (online) maupun luring (tatap muka).
Beberapa strategi yang diterapkan, meliputi melibatkan para ahli di bidang teknologi, hukum, dan pendidikan, menghadirkan pejabat tinggi negara dalam berbagai forum diskusi dan seminar, serta menyampaikan pesan antijudi online dalam upacara bendera di SMA dan SMK secara nasional.
Pendekatan langsung ini sangat penting karena menyasar generasi muda yang rentan menjadi target promosi situs judol. Dengan edukasi sejak dini, diharapkan siswa-siswi dapat memahami bahaya judol dan menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya.