BPOM Sita 15 Jenis Obat Vitalitas Pria Ilegal Berkedok Herbal

KONPERS: Kepala BPOM Dr. Taruna Ikrar dalam konferensi pers mengungkapkan hasil operasi intensif yang dilakukan di berbagai wilayah, termasuk melalui pengawasan ketat terhadap penjualan daring.-FOTO HASYIM ASHARI/DISWAY.ID -
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menggencarkan operasi penindakan terhadap peredaran obat-obatan ilegal yang membahayakan masyarakat.
Dalam rilis terbarunya, BPOM mengumumkan penemuan dan penyitaan setidaknya 15 jenis obat vitalitas pria ilegal, yang diedarkan dengan modus penyamaran sebagai produk herbal.
Obat-obatan berbahaya ini diketahui memberikan efek instan, namun memiliki potensi serius menyebabkan stroke hingga kematian.
Kepala BPOM, Dr. Taruna Ikrar dalam konferensi pers mengungkapkan bahwa temuan ini adalah hasil dari operasi intensif yang dilakukan di berbagai wilayah, termasuk melalui pengawasan ketat terhadap penjualan daring.
“Sildenafil sitrat tanpa kontrol pengawasan tenaga medis berisiko menimbulkan efek samping serius,” terang Kepala BPOM Tarunan Ikrar” jelas dr. Taruna Ikrar, dikutip Senin 21 Juli 2025.
Dr. Taruna Ikrar merinci bahwa BKO yang paling sering ditemukan dalam produk-produk ilegal ini adalah Sildenafil dan Tadalafil, atau turunannya.
Zat-zat ini adalah bahan aktif dalam obat disfungsi ereksi yang legal, namun penggunaannya harus sesuai dosis dan tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi penderita penyakit jantung, hipertensi, atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
“Para produsen dan pengedar nakal ini sengaja mencampur BKO ke dalam produk yang mereka kemas seolah-olah herbal. Ini dilakukan untuk memberikan efek instan yang dicari konsumen, sehingga mereka merasa produknya ‘manjur’,” kata Taruna.
“Padahal, efek instan itu datang dengan risiko yang sangat tinggi,” sambungnya.
Penggunaan Sildenafil dan Tadalafil tanpa indikasi medis dan dosis yang tepat dapat memicu serangkaian efek samping yang membahayakan, antara lain, Gangguan Kardiovaskular yang dapat meningkatkan detak jantung, penurunan atau peningkatan tekanan darah drastis, nyeri dada, hingga serangan jantung.
Kemudian, Risiko Stroke yang dapat Kombinasi efek pada tekanan darah dan sistem kardiovaskular dapat meningkatkan risiko stroke, terutama pada individu yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung atau pembuluh darah.
Lalu, Gangguan Penglihatan dan Pendengaran, Termasuk kebutaan sementara atau permanen, dan tinitus, Priapismus yang dapat Ereksi yang berkepanjangan dan menyakitkan, yang jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis.
Selanjutnya, Interaksi Obat Berbahaya yang Fatal jika dikonsumsi bersamaan dengan obat golongan nitrat untuk penyakit jantung, dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis hingga syok.
“Kami ingin menegaskan, efek instan yang dijanjikan justru adalah alarm bahaya. Efek tersebut didapat karena adanya BKO yang disalahgunakan, bukan dari khasiat herbal murni,” tegas Taruna.
“Masyarakat harus sangat waspada, jangan mudah tergiur dengan klaim yang tidak masuk akal,” tuturnya lagi.
Produk-produk ilegal ini banyak beredar melalui platform daring, media sosial, hingga toko-toko obat tradisional yang tidak berizin.
BPOM mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa izin edar produk melalui aplikasi BPOM Mobile atau situs resmi BPOM sebelum membeli.
“Pastikan produk memiliki nomor izin edar yang valid, kemasan tidak rusak, label terbaca jelas, dan tanggal kedaluwarsa masih jauh,” ujar dr. Taruna.
“Jangan pernah membeli obat atau suplemen vitalitas pria tanpa konsultasi dengan dokter dan tanpa resep, apalagi yang mengklaim herbal namun memberikan efek instan yang mencurigakan,” pungkasnya.
BPOM akan terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk memburu produsen dan pengedar produk-produk ilegal ini demi melindungi kesehatan masyarakat.
Konsumen yang merasa mengalami efek samping setelah mengonsumsi produk serupa diimbau segera mencari pertolongan medis dan melaporkannya kepada BPOM. (disway/c1/yud)