Dorong Pengelolaan Limbah Berbasis Circular Economy, PTPN III Luncurkan Aplikasi Eco Cycle

Holding Perkebunan PTPN III (Persero) resmi meluncurkan Eco Cycle. -Foto Ist-
SUMATERA UTARA, RADAR LAMPUNG – Holding Perkebunan PTPN III (Persero) resmi meluncurkan Eco Cycle. Ini merupakan aplikasi digital terbaru yang dirancang untuk mengoptimalkan pengelolaan limbah di sektor perkebunan. Inovasi ini berbasis prinsip circular economy, dengan fokus pada komoditas kelapa sawit, karet, dan tebu.
Peluncuran aplikasi dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Pagar Merbau, Regional II Sumatera Utara, akhir pekan lalu. Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna bersama jajaran pimpinan regional.
Dalam sambutannya, Denaldy menekankan bahwa Eco Cycle bukan sekadar alat bantu pelaporan, tetapi juga sistem terpadu yang menyinergikan aspek lingkungan, operasional, dan ekonomi. Aplikasi ini memungkinkan pemantauan limbah secara real-time, meningkatkan efisiensi, serta membuka peluang komersialisasi residu perkebunan dan pabrik.
“Eco Cycle akan menjadi fondasi pengelolaan limbah berbasis data yang akuntabel. Ini adalah bentuk nyata tanggung jawab lingkungan dari PTPN Group,” ujar Denaldy.
Hadir mewakili Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, Ugun Untaryo menyebut Eco Cycle sebagai lompatan besar dalam transformasi digital pengelolaan limbah. Aplikasi ini mampu mengidentifikasi titik-titik penghasil limbah seperti tandan kosong, limbah cair (POME), dan abu boiler, sekaligus menganalisis potensi pemanfaatannya.
“Dengan sistem ini, kami bisa lebih cepat mengambil keputusan di lapangan. Bahkan, potensi pengembangan energi alternatif dan efisiensi biaya kini semakin terbuka lebar,” ungkap Ugun.
Ia menambahkan, implementasi Eco Cycle akan memperkuat posisi PalmCo dalam indikator Environmental, Social, Governance (ESG), mendukung pencapaian Proper Emas, serta mendekatkan perusahaan pada target Net Zero Emission 2060.
Diketahui, aplikasi Eco Cycle dirancang untuk diterapkan lintas entitas di bawah Holding Perkebunan Nusantara, meliputi: PTPN IV PalmCo dengan komoditas kelapa sawit, PTPN I SupportingCo (komoditas karet dan lainnya), serta PT Sinergi Gula Nusantara (komoditas tebu).
Eco Cycle juga dinilai sebagai penguat sinergi dalam upaya digitalisasi dan pengelolaan limbah berkelanjutan, sejalan dengan arah transformasi industri perkebunan nasional.
Sebelumnya, PTPN IV PalmCo telah mencatat pencapaian di bidang pengelolaan lingkungan, termasuk raihan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) dari Kementerian LHK. PalmCo juga menjadi pionir BUMN perkebunan yang siap masuk dalam skema perdagangan karbon domestik, melalui pemanfaatan residu sawit sebagai sumber energi.
“Peluncuran Eco Cycle menjadi momentum penting. Kami berharap ini bisa menjadi model pengelolaan limbah berbasis digital dan keberlanjutan yang bisa direplikasi di seluruh regional,” ujar Ugun.
Peluncuran Eco Cycle mempertegas komitmen PTPN Group untuk terus berinovasi dan menjadi bagian dari solusi global atas tantangan perubahan iklim. Transformasi ini mendukung kebijakan pemerintah dalam mendorong ekonomi hijau, efisiensi sumber daya, dan keberlanjutan jangka panjang.
“Dunia usaha kini dituntut untuk lebih hijau, efisien, dan bertanggung jawab. Eco Cycle adalah jawaban PTPN atas tantangan itu,” tutup Denaldy. (*)