Inter Milan Kalah 2-0 dari Fluminense, Akhir Perjalanan Nerazzurri

KALAH: Inter Milan harus tersingkir di babak 16 besar setelah dikalahkan Fluminense 2-0. -Foto Inter Milan-
JAKARTA - Seluruh energi Inter Milan sepertinya sudah dihabiskan di musim reguler. Kendati hasilnya hanya jadi menjadi runner-up Liga Italia Serie A dan Liga Champions.
Ketika harus bertanding di Piala Dunia Antarklub 2025, Nerazzurri julukan Inter benar-benar kehabisan bensin. Mereka tersingkir dari babak 16 Besar setelah takluk 0-2 kepada klub Brasil Fluminense.
Dalam laga di Bank of America Stadium, Charlotte, Carolina Utara, Selasa 1 Juli 2025 dini hari WIB, Inter sudah tertinggal sejak menit ketiga. Tepatnya melalui gol German Cano. Sisa waktu 90 menit lebih gagal dimanfaatkan untuk menyamakan skor.
Dan Inter justru kebobolan lagi pada injury time di babak kedua. Kali ini oleh gol Hercules di menit ke-90+3. The Flu julukan Fluminense berhak melaju ke perempat final. Mereka menanti pemenang antara Manchester City atau Al Hilal.
"Ini bukan hari kami. Kami mencoba melakukan yang terbaik, tapi ya tidak berhasil. Ini bukan hari kami," kata Christian Chivu, pelatih Inter Milan, ketika diwawancarai DAZN.
Usai tertinggal, Inter Milan berusaha untuk menekan. Federico Dimarco menciptakan peluang di menit ke-11, tetapi tendangannya masih bisa diblok dengan baik oleh kiper Fluminense, Fabio.
Kendati Inter mencoba bangkit, mereka kesulitan menghadapi pertahanan solid yang ditampilkan oleh lawan. Fluminense tidak hanya bertahan, mereka juga memiliki beberapa kesempatan untuk menambah keunggulan.
Pada menit 30, Jhon Arias lagi-lagi mengancam gawang Inter, tetapi sepakan kerasnya masih bisa dibendung oleh kiper Sommer. Bola muntah kemudian disambar oleh Samuel Xavier, namun sepakannya melenceng tipis dari gawang.
Menjelang akhir babak pertama, Fluminense seharusnya sudah mencetak gol kedua melalui Ignacio, namun gol tersebut dianulir karena offside.
Di sisi lain, situasi sempat memanas ketika pelatih Fluminense, Renato Gaucho, menendang bola keluar yang hendak diambil oleh Henrikh Mkhitaryan. Insiden tersebut memicu keributan. Hasilnya, Gaucho serta kiper Marcelo Pitaluga menerima kartu kuning.
Berlanjut babak kedua, Inter Milan terus berjuang, tetapi tetap dibuat kesulitan oleh pertahanan Fluminense yang kokoh, dipimpin oleh Thiago Silva.
Momentum krusial terjadi di menit ke-62. Jhon Arias kembali mengancam, memaksa Yann Sommer untuk melakukan penyelamatan gemilang. Memasuki menit ke-70, Inter mulai menciptakan peluang lebih banyak. Lautaro Martinez dan Federico Dimarco mencoba mencetak gol, tetapi penyelesaian akhir mereka masih kurang tepat.
Di menit ke-82, peluang emas hadir untuk Lautaro. Namun sepakan keras pemain Argentina itu dari dalam kotak penalti ditepis oleh Fabio dan menghantam tiang, menyisakan rasa frustrasi bagi para pemain Inter.
Chivu mengaku kaget ketika Pasukan Flu itu tampil begitu agresif. Tapi ketika diserang balik, mereka dengan cepat berganti strategi, menerapkan formasi lima bek dengan garis pertahanan sangat rendah.
"Blok pertahanan mereka kuat sekali. Kami tak bisa membongkarnya," kata Chivu. "Aku bahkan mengubah formasi jadi 4-4-2 agar lebih agresif lagi. Tapi benar-benar ini bukan hari kami," kata pelatih yang baru menggantikan Simone Inzaghi tersebut.
Sejak awal pertandingan, Fluminense sudah menunjukkan niatnya untuk meraih kemenangan. Di menit ketiga, German Cano berhasil merobek gawang Inter dengan sundulan.
Gol itu berawal dari sebuah umpan Jhon Arias yang coba diblok oleh bek Inter Alessandro Bastoni. Namun bola justru jatuh di depan gawang dan dengan cepat disundul Cano menjadi gol. Fluminense pun memimpin 1-0.
Meskipun Inter terus mendominasi sisa waktu pertandingan, Fluminense mampu bertahan dengan baik dan bahkan menambah keunggulan mereka di masa injury time.
Hercules mencetak gol kedua pada menit 90+3. Diawali dari tekanan The Flu ke pertahanan Inter. Hercules mendapatkan bola liar di luar kotak penalti. Ia menggiringnya sedikit, sampai masuk kotak, lalu melepaskan tembakan jarak jauh yang super akurat.
Ia memastikan kemenangan 2-0 untuk tim asal Brasil tersebut. Sekaligus memulangkan Inter untuk berlibur lebih awal. (*)