Indonesia Akan Kelola Uranium sebagai Bahan Nuklir

Radar Lampung Baca Koran--

Terkait strategi militer, Putin menanggapi spekulasi soal kemungkinan invasi penuh ke wilayah Sumy di timur laut Ukraina.

“Kami tidak memiliki tujuan menaklukkan Sumy. Namun, pada prinsipnya, saya tidak menyampingkan hal itu,” katanya, memberi sinyal kemungkinan eskalasi baru.

Putin juga menyinggung pendekatan agresif Amerika Serikat terhadap Iran, terutama di bawah kepemimpinan Donald Trump, yang menuntut penyerahan total dari Teheran dalam perundingan nuklir.

 “Kami tidak mencari penyerahan Ukraina. Kami hanya menuntut pengakuan atas realitas di lapangan,” katanya, membandingkan sikap Rusia dengan kebijakan AS terhadap Iran.

Putin menyoroti ketegangan antara Israel dan Iran sebagai elemen penting dalam dinamika global saat ini, khususnya terkait serangan terhadap fasilitas nuklir Iran yang bisa memicu reaksi luas.

Peringatan Putin mencerminkan kecemasan akan meningkatnya instabilitas internasional, yang diperparah oleh persaingan geopolitik dan ketidakpastian di kawasan rawan konflik seperti Eropa Timur dan Timur Tengah.

Perlu diketahui, perang antara Israel dan Iran diklaim karena adanya pengembangan nuklir di Iran. Dikatakan oleh pemerintah Israel, tindakan yang mereka ambil merupakan langkah preventif guna mengatasi ancaman dari pihak Iran.

Di sisi lain, Iran telah dianggap sebagai musuh nomor satu dari Israel. Negeri Para Mullah itu merupakan penyokong utama sejumlah musuh Israel di kawasan seperti Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.

Dengan begitu, kepemilikan senjata nuklir oleh Iran merupakan garis merah bagi Israel. Selama bertahun-tahun, Israel, dan khususnya Perdana Menteri (PM) Netanyahu, bersikeras bahwa Iran hampir memperoleh senjata nuklir, bahkan ketika Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai.

Sementara, pemerintah Iran menegaskan bakal melanjutkan proses pengayaan uranium sesuai dengan hak dan kewajiban yang tercantum dalam Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik, Majid Takht Ravanchi, dalam wawancara dengan stasiun televisi nasional Jerman, Das Erste, pada Senin, 17 Juni 2025.

Menurut laman Nuclear Power, pengayaan uranium adalah proses fisika yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi isotop uranium-235 (U-235) dalam uranium. Uranium alami yang ditambang dari bumi sebagian besar terdiri dari isotop uranium-238 (U-238), yang tidak dapat digunakan secara langsung sebagai bahan bakar nuklir atau senjata karena tidak cukup mudah mengalami reaksi fisi.

Sebaliknya, isotop U-235 bersifat fisi, artinya mampu mengalami reaksi fisi berantai saat dibombardir dengan neutron termal, yang menjadikannya bahan penting dalam reaktor nuklir dan senjata nuklir. (net/c1/yud)

 

Tag
Share