Maskapai Jetstar Asia Berhenti Beroperasi 31 Juli

Reporter: Redaksi |

Editor: Syaiful Mahrum |

Rabu , 11 Jun 2025 - 20:39

Pesawat Jetstar Airbus A321.-FOTO X.COM/ANSHUL KADAM -

JAKARTA - Maskapai Jetstar Asia akan berhenti beroperasi pada akhir Juli 2025. Lebih dari 500 karyawan dan 16 rute regional diperkirakan terkena dampak penutupan.

Dilansir dari CNA, pengumuman yang dibuat pada Rabu (11/6) menyebut maskapai tengah berjuang melawan tingginya biaya pemasok bahan bakar, biaya bandara, dan meningkatnya persaingan di kawasan tersebut.

Ini menandai berakhirnya kiprah Jetsar Asia setelah lebih dari 2 dekade hadir sebagai maskapai berbiaya murah yang berbasis di Singapura. Penutupan anak usaha Qantas Group ini pun diperkirakan akan memengaruhi daya tarik maskapai berbiaya rendah.

Editor transportasi udara Asia untuk publikasi penerbangan FlightGlobal, Alfred Chua, mengatakan masalah yang telah melanda Jetstar Asia juga akan dirasakan oleh maskapai berbiaya rendah lain yang beroperasi di Bandara Changi.

Menurut Alfred, tingkat biaya bandara yang dihadapi Jetstar Asia dan ketersediaan slot operasi yang disetujui bandara akan dirasakan oleh maskapai berbiaya rendah (LCC) lainnya.

’’Biaya adalah salah satu masalah, tetapi ketersediaan slot juga menjadi tantangan bagi LCC asing yang kecil. Biaya tambahan, potensi kurangnya slot yang menarik, dan konektivitas tidak akan menguntungkan bagi LCC yang lebih kecil,” tutur Alfred.

Alfred melanjutkan, meskipun Changi masih merupakan bandara yang menarik bagi operator, hal itu tidak selalu menguntungkan bagi operator berbiaya rendah.

Menurut Alfred, Jetstar Asia adalah satu-satunya operator internasional yang beroperasi di kota-kota lapis kedua. Jaringan Jetstar Asia mencakup beberapa kota utama di Asia Tenggara, seperti Kuala Lumpur, Jakarta, dan Bangkok. Tapi, juga terbang ke kota-kota lapis kedua atau ketiga seperti Wuxi, Broome, Labuan Bajo, dan Okinawa.

’’Keluarnya mereka akan berarti beberapa titik ini akan ditinggalkan tanpa hubungan langsung ke Singapura. Ini pada gilirannya memengaruhi rencana Changi untuk pengembangannya,” katanya. (beritasatu.com/c1)

maskapai jetstar asia berhenti beroperasi 31 juli                            jakarta - maskapai jetstar asia akan berhenti beroperasi pada akhir juli 2025. lebih dari 500 karyawan dan 16 rute regional diperkirakan terkena dampak penutupan.
dilansir dari cna, pengumuman yang dibuat pada rabu (11/6) menyebut maskapai tengah berjuang melawan tingginya biaya pemasok bahan bakar, biaya bandara, dan meningkatnya persaingan di kawasan tersebut.
ini menandai berakhirnya kiprah jetsar asia setelah lebih dari 2 dekade hadir sebagai maskapai berbiaya murah yang berbasis di singapura. penutupan anak usaha qantas group ini pun diperkirakan akan memengaruhi daya tarik maskapai berbiaya rendah.
editor transportasi udara asia untuk publikasi penerbangan flightglobal, alfred chua, mengatakan masalah yang telah melanda jetstar asia juga akan dirasakan oleh maskapai berbiaya rendah lain yang beroperasi di bandara changi.
menurut alfred, tingkat biaya bandara yang dihadapi jetstar asia dan ketersediaan slot operasi yang disetujui bandara akan dirasakan oleh maskapai berbiaya rendah (lcc) lainnya.
baca juga:investasi sektor pertanian tembus rp371 t
’’biaya adalah salah satu masalah, tetapi ketersediaan slot juga menjadi tantangan bagi lcc asing yang kecil. biaya tambahan, potensi kurangnya slot yang menarik, dan konektivitas tidak akan menguntungkan bagi lcc yang lebih kecil,” tutur alfred.
 
alfred melanjutkan, meskipun changi masih merupakan bandara yang menarik bagi operator, hal itu tidak selalu menguntungkan bagi operator berbiaya rendah.
 
menurut alfred, jetstar asia adalah satu-satunya operator internasional yang beroperasi di kota-kota lapis kedua. jaringan jetstar asia mencakup beberapa kota utama di asia tenggara, seperti kuala lumpur, jakarta, dan bangkok. tapi, juga terbang ke kota-kota lapis kedua atau ketiga seperti wuxi, broome, labuan bajo, dan okinawa.
 
’’keluarnya mereka akan berarti beberapa titik ini akan ditinggalkan tanpa hubungan langsung ke singapura. ini pada gilirannya memengaruhi rencana changi untuk pengembangannya,” katanya. (beritasatu.com/c1)

Tag

Share