Benarkah Torpedo Kambing Bisa Tingkatkan Libido? Ini Penjelasan Medisnya

Reporter: Mitra |

Editor: Taufik Wijaya |

Rabu , 11 Jun 2025 - 10:03

Torpedo kambing sering diburu pria, terutama saat Iduladha. Banyak yang percaya bagian organ ini bisa meningkatkan gairah seksual dan vitalitas. -Foto Pixabay-

Kandungan yang Berpotensi Bermanfaat

Meski tidak langsung meningkatkan libido, torpedo kambing tetap mengandung nutrisi yang bermanfaat:

1. Protein tinggi – Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh

2. L-arginine – Membantu kelancaran aliran darah, meski manfaat seksualnya masih diperdebatkan

3. Zat besi & Vitamin B12 – Mendukung produksi darah dan fungsi saraf

4. Fosfor, magnesium, selenium, dan kalium – Menjaga kesehatan tulang, tekanan darah, serta sistem kekebalan

Risiko Konsumsi Berlebihan

Konsumsi torpedo kambing secara berlebihan tetap membawa risiko, di antaranya:

• Kolesterol tinggi – Berisiko memicu penyakit jantung dan stroke

• Kadar purin tinggi – Bisa meningkatkan risiko asam urat atau gout

Kesimpulan

Torpedo kambing kaya nutrisi dan bisa dinikmati sebagai bagian dari tradisi kuliner, khususnya saat Iduladha. Namun, klaim manfaatnya sebagai peningkat libido belum terbukti secara medis. Bila ingin mengonsumsinya, sebaiknya dilakukan dalam jumlah wajar dan sebagai bagian dari pola makan seimbang. (*)

benarkah torpedo kambing bisa tingkatkan libido? ini penjelasan medisnya                            radar lampung - torpedo kambing—sebutan populer untuk testis kambing jantan—sering diburu pria, terutama saat iduladha. banyak yang percaya bagian organ ini bisa meningkatkan gairah seksual dan vitalitas. tapi, apakah anggapan ini terbukti secara ilmiah?
sebagai organ reproduksi, torpedo kambing memang memproduksi testosteron dan sperma. dalam berbagai budaya, bagian ini dikonsumsi karena diyakini bisa meningkatkan stamina seksual pria. namun, hingga kini belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukung klaim tersebut.
kandungan gizi dalam torpedo kambing
mengacu pada data usda, setiap 100 gram torpedo kambing mengandung:
• kalori: 68 kkal
• protein: 11,4 gram
• lemak: 2,38 gram
• kolesterol: 393 mg
• zat besi, magnesium, kalium, dan sodium dalam jumlah moderat
dari sisi nutrisi, torpedo kambing mengandung protein dan mineral penting seperti zat besi dan kalium yang berguna bagi tubuh. namun, kadar kolesterolnya yang tinggi bisa menjadi masalah, terutama bagi penderita hipertensi, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung.
fakta medis: belum terbukti tingkatkan libido
meskipun banyak yang menganggap torpedo kambing mampu meningkatkan libido, pakar kesehatan menilai klaim ini belum terbukti secara ilmiah.
situs kesehatan healthline menyebutkan, konsumsi testis hewan tidak secara langsung meningkatkan kadar testosteron manusia. hormon testosteron di dalam testis hewan akan rusak saat dimasak, sehingga manfaatnya pun hilang.
begitu pula menurut mayo clinic, tidak ada cukup bukti ilmiah bahwa makanan atau suplemen tertentu, termasuk jeroan seperti testis, efektif meningkatkan testosteron. gaya hidup sehat—seperti olahraga rutin, manajemen stres, dan tidur cukup—lebih berpengaruh pada vitalitas pria.
kandungan yang berpotensi bermanfaat
meski tidak langsung meningkatkan libido, torpedo kambing tetap mengandung nutrisi yang bermanfaat:
1. protein tinggi – membangun dan memperbaiki jaringan tubuh
2. l-arginine – membantu kelancaran aliran darah, meski manfaat seksualnya masih diperdebatkan
3. zat besi & vitamin b12 – mendukung produksi darah dan fungsi saraf
4. fosfor, magnesium, selenium, dan kalium – menjaga kesehatan tulang, tekanan darah, serta sistem kekebalan
risiko konsumsi berlebihan
konsumsi torpedo kambing secara berlebihan tetap membawa risiko, di antaranya:
• kolesterol tinggi – berisiko memicu penyakit jantung dan stroke
• kadar purin tinggi – bisa meningkatkan risiko asam urat atau gout
kesimpulan
torpedo kambing kaya nutrisi dan bisa dinikmati sebagai bagian dari tradisi kuliner, khususnya saat iduladha. namun, klaim manfaatnya sebagai peningkat libido belum terbukti secara medis. bila ingin mengonsumsinya, sebaiknya dilakukan dalam jumlah wajar dan sebagai bagian dari pola makan seimbang. (*)