Tren Mouth Taping Saat Tidur, Bermanfaat atau Berisiko? Ini Penjelasannya

Mouth taping saat ini sedang menjadi tren.-Foto Meta AI-

RADAR LAMPUNG - Fenomena mouth taping atau menutup mulut dengan plester saat tidur tengah menjadi tren di media sosial. Banyak warganet membagikan pengalaman mereka menggunakan metode ini, yang diyakini bisa memperbaiki kualitas tidur dan mengurangi dengkuran.

Namun, di balik popularitasnya, muncul pertanyaan penting: apakah mouth taping benar-benar aman?

 

Apa Itu Mouth Taping?

Mouth taping adalah praktik menutup mulut dengan plester khusus selama tidur. Tujuannya adalah mendorong pernapasan melalui hidung, yang dianggap lebih sehat karena hidung menyaring, menghangatkan, dan melembapkan udara sebelum masuk ke paru-paru.

Beberapa orang percaya bahwa metode ini dapat membantu tidur lebih nyenyak, mengurangi dengkuran, dan melatih kebiasaan bernapas lewat hidung bagi mereka yang cenderung bernapas lewat mulut.

 

Aman atau Berbahaya?

Mengutip laman Health (10/6/2025), praktik mouth taping tidak sepenuhnya aman. Dokter spesialis pengobatan tidur, Boris Gilyadov, mengingatkan bahwa metode ini bisa berbahaya, terutama bagi individu dengan hidung tersumbat atau gangguan pernapasan seperti sleep apnea.

Menutup mulut saat tidur dapat menyulitkan pernapasan, bahkan meningkatkan risiko tersedak, terutama jika orang tersebut tidak menyadari memiliki gangguan tidur. Pada penderita sleep apnea, mouth taping justru bisa memperparah kondisi dengan membatasi asupan oksigen.

 

Benarkah Bermanfaat?

Sejauh ini, manfaat kesehatan dari mouth taping masih diperdebatkan. Studi kecil yang dikutip Cleveland Clinic menunjukkan adanya penurunan dengkuran pada sebagian partisipan. Namun, studi lain terhadap penderita asma tidak menemukan hasil yang signifikan.

Mayoritas riset menyatakan belum ada bukti ilmiah yang konsisten mengenai efektivitas metode ini dalam meningkatkan kualitas tidur atau kesehatan pernapasan secara keseluruhan.

Tag
Share