Raih Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi, Menuju Lampung The King of Sumatera

-GRAFIS/EDWIN RADAR LAMPUNG-
Anjloknya pertumbuhan ekonomi itu memang bisa dimaklumi karena saat terjadi pandemi Covid-19. Semua sektor ekonomi hancur akibat wabah itu.
Pada tahun 2021 inilah pertumbuhan ekonomi Lampung mengalami banyak kemunduran. Recovery ekonomi Lampung pasca berakhirnya pandemi tidak memperlihatkan hasil yang baik.
Pada tahun 2021, ekonomi Lampung hanya tumbuh 2,79 persen. Masih jauh di bawah rata rata nasional sebesar 3,69 dan Sumatera 3,38 persen.
Kemunduran itu terus berlanjut. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Lampung hanya 4,28 persen. Jauh di bawah pertumbuhan nasional dan Sumatera.Saat itu pertumbuhan ekonomi nasional 5,32 dan Sumatera 5,01.
Tahun 2023 Lampung masih juga belum mampu bangkit. Ekonomi hanya tumbuh 4,55 sementara nasional 5,06 dan Sumatera 5,03.
Jadi pada tiga tahun berturut turut itu (2021, 2022, dan 2023), Lampung benar-benar terpuruk. Pertumbuhan Lampung di bawah rata-rata nasional dan Sumatera.
Era kebangkitan Lampung mulai terlihat pada tahun 2024. Tahun itu pertumbuhan ekonomi Lampung sebesar 4,57 persen
Meskipun pertumbuhan ekonomi itu masih di bawah rata-rata nasional, yakni 4,57 persen, namun sudah di atas rata-rata Sumatera yang hanya tumbuh 4,5 persen.
Di awal pemerintahan RMD-Jihan ini, Lampung mulai unjuk gigi. Pada triwulan 1 tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Lampung melesat di atas rata-rata nasional. Bahkan tertinggi di Sumatera, sebuah pencapaian pertumbuhan year to year yang selama ini belum pernah terjadi.
Pada triwulan 1 2025 lalu, pertumbuhan ekonomi Lampung mencapai 5,47 persen. Jauh di atas rata-rata pertumbuhan nasional 4,87 dan Sumatera 4,85.
Memang apa yang dicapai itu belum mencerminkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada tahun ini. Namun, hasil di tiga bulan pertama itu menjadi awal yang baik untuk mewujudkan Lampung The King of Sumatera. (*)