DESAKU MAJU, Pacu Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Entas Kemiskinan, dan Tingkatkan IPM

Radar Lampung Baca Koran--
Desa dijadikan subjek pembangunan dan penggerak pertumbuhan ekonomi. Sehingga menjawab tiga masalah pokok yang dihadapi Lampung.
Pertumbuhan ekonomi meningkat dan tercapai pemerataan.
Tingkat kemiskinan menurun karena selama ini desa menjadi kantong kemiskinan.
IPM dapat meningkat karena kapasitas dan kualitas SDM meningkat. Taraf kesejahteraan masyarakat desa meningkat dan pendapatan masyarakat desa juga meningkat.
Atas dasar itulah, akhirnya RMD-Jihan merumuskan program Desaku Maju. Program terpadu yang melibatkan banyak pihak.
Organisasi pemerintah daerah (OPD) diarahkan mendukung program desaku maju. Sebab sukses tidaknya program itu sangat tergantung dari banyak faktor. Baik menyangkut sumber daya manusia dan kesiapan infrastruktur yang menunjang.
Program Desaku Maju ini diharapkan bisa menjawab permasalahan pertanian dari hulu hingga hilirnya. Termasuk juga menyangkut tentang tata kelola di sektor pertanian yang memberikan kenyamanan dan kepastian bagi para petani berusaha.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat Lampung Dibuka Juni Ini
Program Desaku Maju diterapkan secara bertahap di semua desa dalam wilayah Provinsi Lampung sebanyak 2465 desa. Pada tahun pertama ini program tersebut menyasar di 500 titik yang ada di desa se kabupaten/kota se Lampung.
Ada lima sasaran utama program Desaku Maju ini. Yakni;
Adanya jaminan ketersediaan dan kemudahan dalam mendapatkan pupuk dengan memberikan edukasi dan fasilitasi agar petani bisa menghasilkan dan memanfaatkan pupuk organik cair (POC).
Pupuk jenis ini terbukti lebih ekonomis dan dapat meningkatkan kualitas lahan pertanian dalam jangka Panjang.
Melalui program ini, dinas pertanian tanaman pangan, membantu petani melalui gapoktan agar bisa mendapatkan pengetahuan melalui lembaga pendamping terkait POC. Yakni, berupa penyediaan fasilitas dan peralatan.
Melalui bantuan itu diharapkan dalam kurun waktu tertentu petani bisa memproduksi sendiri POC. Setidaknya dapat digunakan sebagai penambah kesuburan lahan pertaniannya.
Hibah dryer sebanyak 24 unit kepada gapoktan untuk membantu para petani menghadapi pasca panen. Selama ini petani, terutama petani padi tidak memiliki daya tawar dan tidak mendapatkan nilai tambah terhadap hasil pertaniannya. Akibatnya, petani terpaksa menjual hasl panennya dengan harga murah terlebih saat panen raya.