Danantara Masuk Proyek Baterai Listrik Huayou dan CATL

RATAS: Rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/5).-FOTO SETPRES -

JAKARTA - Proyek pengembangan baterai kendaraan listrik yang ditinggalkan perusahaan Korea Selatan LG tidak hanya diambil alih oleh perusahaan Tiongkok Huayou. Badan Pengelola Investasi Danantara juga diputuskan akan terlibat melanjutkan proyek tersebut.

Hal itu diputuskan dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/5). Sebelumnya dari total USD9,8 miliar investasi, LG baru merealisasikan USD1,2 miliar. Lalu, Huayou mengajukan untuk melanjutkan.

 

"Alhamdulillah, sudah diputuskan oleh Bapak Presiden. Atas arahan Bapak Presiden, sekarang sudah dilakukan konsorsium Huayou," ujar CEO Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan Roeslani. Dengan demikian, lanjut Rosan, proyek dengan Huayou akan masuk dalam tahap groundbreaking.

BACA JUGA:46 PNS Formasi 2024 Terima Petikan SK, Pemkot Tekankan Kedisiplinan

Dalam kelanjutan proyek ini, kata Rosan, porsi saham untuk di ekosistem hulu tetap sesuai dengan perencanaan. ’’Indonesia melalui BUMN menguasai 51 persen. Sementara di JV berikutnya, porsi saham Indonesia 30 persen. Tapi, kita upayakan untuk ada kenaikan. Karena Danantara juga akan ikut berpartisipasi," katanya. 

 

Presiden, kata Rosan, menginginkan porsi di atas 40 sampai 50 persen. ’’Namun, hal itu dalam proses negosiasi,’’ ujarnya.

 

Selain Huayou, Danantara juga diputuskan untuk masuk dalam proyek baterai listrik yang digarap Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL). Menteri Investasi dan Hilirisasi ini juga menekankan pentingnya keterlibatan Danantara dalam memperkuat posisi Indonesia dalam kedua proyek tersebut.

 

"Kalau dulu mungkin ada kendala pendanaan. Tapi sejak ada Danantara ini pendanaan ini kita yang membantu karena kita melihat pekerjaan ini, proyek ini memang sangat-sangat baik," ujar Rosan.

 

Tidak hanya dari segi return, kata Rosan, namun juga dari sisi penciptaan lapangan pekerjaannya. Rosan yakin, akan juga memberi dampak positif bagi perekonomian ke depan untuk Indonesia. 

Tag
Share