Evaluasi Manajemen PT KAI Tanjungkarang!

-ILUSTRASI/EDWIN RADAR LAMPUNG-

Hal tersebut setelah munculnya keluhan-keluhan masyarakat terkait tiketing online kereta api jurusan Tanjung Karang - Baturaja yang dikuasai oleh calo.

BACA JUGA:Gerindra: Komunikasi Prabowo dan Megawati Masih Terjalin Baik

’’Saya berharap PT KAI segera berbenah terhadap masalah ini dengan memperbaiki system penjualan tiketnya dan meminimalisir terjadinya pencaloan," ujar Nur Rakhman saat dihubungi, Kamis 22 Mei 2025.

Disinggung apakah Ombudsman akan meminta keterangan langsung PT KAI Divre IV Tanjung Karang, Nur Rakhman mengaku untuk saat ini belum akan dilakukan. Nur Rakhman beralasan belum dilakukan klarifikasi ini karena pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat.

"Untuk saat ini belum, karena memang belum ada laporan masyarakat ke kami. Tapi kami akan tetap memonitor perkembangannya dan mengkoordinasikan kalau diperlukan dengan PT KAI," ucapnya.

Menurut Nur Rakhman, Ombudsman selain menindaklanjuti laporan masyarakat juga dapat melakukan inisiatif investigasi. "Jadi tidak harus menunggu masyarakat lapor. Tapi tidak semua masalah harus dilakukan investigasi," tuturnya.

"Kami berharap partisipasi masyarakat juga untuk berani melapor apabila dirugikan dalam menerima sebuah pelayanan. Cara melapor pun mudah, tidak harus. Ke kantor Ombudsman. Bisa juga melalui WA. Di nomor 08119803737," sambungnya.

Dirinya mengaku jika masyarakat yang melapor ke Ombudsman, pihaknya dapat memahami harapan masyarakat dalam pelayanan yang dikehendaki.

"Dengan adanya laporan kami lebih bisa memahami harapan masyarakat dalam pelayanan yang dikehendaki," terangnya.

BACA JUGA:DPD Demokrat Lampung Rekomendasikan Pemecatan Ketua DPC Pesawaran karena Dukung Paslon 01

Diberitakan sebelumnya, Polemik praktik percaloan tiket kereta api kembali mencuat, kali ini menghantam PT KAI Divisi Regional IV Tanjung Karang.

Ya, Adanya isu calo tiket ini telah ramai di media sosial setelah seorang konten kreator akun Instagram-nya, @emak_jiehh menggugah video itu.

Pada akun tersebut, pemilik akun @emak_jiehh mengaku dirinya membeli tiket melalui calo dengan harga Rp70 ribu per tiket pada 25 April 2025. Padahal jika membeli tiket secara online harganya Rp30 ribu. “Tapi melalui online pada habis tiketnya. Giliran pakai calo ada. Calo untungnya Rp45 ribu per tiket,” bebernya.

Salah seorang warganet, Monika Damayanti mengatakan saat "war ticket" pukul 00.00 WIB pada H-7 keberangkatan, dirinya tak dapat membeli tiket. Sebab, tiket telah habis dalam waktu 5 menit.

"Kalau sudah lewat 5 menit aja tiket sold out alias habis, tapi kalau kita tanya ke calo, mau berangkat 1 RT juga bisa menyediakan atas nama masing-masing KTP penumpang," katanya. 

Tag
Share