Mahasiswa Itera Dibimbing Kejar Beasiswa ke Luar Negeri

KEJAR BEASISWA: Alejandro Cobo, Senior Program Sales and Marketing Manager dari Shorelight, saat menyampaikan informasi kepada mahasiswa tentang program studi unggulan di Shorelight, Amerika Serikat. --FOTO ITERA
BANDARLAMPUNG - Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Unit Kerja Sama dan Humas berkolaborasi dengan Bidang Kemahasiswaan Itera menggelar talkshow bertajuk Mengejar Beasiswa ke Luar Negeri di aula Gedung Kuliah Umum (GKU) 2 Itera, Jumat (16/5).
Sesi talkshow diawali dengan pemaparan oleh Branch Director SUN Education Group Winson K. Toyip. Winson menekankan pentingnya pengalaman merantau bagi mahasiswa Itera, terutama merantau ke luar negeri.
Tidak hanya dalam hal pendidikan, kata Winson, tapi juga dalam memahami budaya baru dan bertahan hidup di lingkungan yang berbeda. "Sebagai perantau, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman hidup, mengenal berbagai budaya, dan itu semua sangat berharga,” ujarnya.
Winson juga mengangkat prinsip Begin with the End in Mind yang menurutnya penting untuk meraih tujuan besar. Winson juga memaparkan berbagai jenis beasiswa yang dapat diakses mahasiswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Antara lain, University Grant, Personal Government, Corporate, Government and NGO Scholarship, serta beasiswa populer di kalangan mahasiswa Indonesia, yaitu beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
’’Bukan hanya IPK tinggi, tetapi juga soft skill seperti kepemimpinan dan kemampuan berbahasa Inggris menjadi nilai tambah dalam seleksi beasiswa luar negeri,” jelas Winson.
Winson menyampaikan, beasiswa LPDP mencakup seluruh kebutuhan, mulai dari biaya hidup hingga biaya pendidikan. ’’Menariknya, LPDP tidak memiliki batasan kuota, melainkan berdasarkan passing grade yang telah ditetapkan oleh kementerian. Selama memenuhi passing grade, mahasiswa berhak memperoleh beasiswa tersebut,” ungkapnya.
Winson juga menekankan bahwa selain Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), keterampilan nonakademik juga penting dalam proses seleksi beasiswa. "Bukan hanya IPK tinggi, tapi juga soft skill seperti kepemimpinan dan kemampuan berbahasa Inggris menjadi nilai tambah dalam seleksi beasiswa luar negeri,” ucapnya.