BNPT dan KPP Ajak Mahasiswa Lampung Pahami Bahaya Ekstremisme lewat Film dan Diskusi

Dr. Noor Huda Ismail menjelaskan makna film dokumenter Road to Resilience dalam FGD BNPT dan KPP di Bandarlampung, Jumat (25/4). -FOTO MELIDA ROHLITA/RADAR LAMPUNG -

Kegiatan Kenduri juga menghadirkan Yosep Prasetyo dari Pusat dan Prof. Dr. Moh Bahrudin, Ketua FKUB Lampung, sebagai pemateri. Prof. Bahrudin menekankan pentingnya asas ajaran agama dalam pencegahan radikalisme, seperti memelihara kehidupan, agama, akal, harta benda, dan keturunan.

Selama acara, Yosep Prasetyo memfasilitasi diskusi kelompok dan kuis "Kebangsaan model" untuk memperdalam pemahaman peserta mengenai pencegahan radikalisme dan terorisme.

Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lampung, Hermansyah Saleh, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap perangkat desa semakin waspada terhadap paham radikalisme, yang semakin mudah menyebar melalui media sosial dan teknologi informasi. "Lampung perlu waspada karena posisi provinsi ini berada di urutan ketiga secara nasional dalam penindakan terorisme," tambah Hermansyah.

Ketua Bidang Hukum dan Media FKPT Lampung, Hi. Ardiansyah, SH, menegaskan bahwa Kenduri bertujuan agar Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perangkat desa dapat berkolaborasi secara efektif dalam mencegah radikalisme dan terorisme.

"Melalui kegiatan ini, diharapkan desa-desa dapat menjadi siaga dan mampu mengenali serta mencegah paham radikalisme sejak dini," pungkas Ardiansyah. (mel/c1/abd) 

 

Tag
Share