Trump Melunak Isyaratkan Kurangi Tarif Impor, China Tetap Keras

Radar Lampung Baca Koran--
Pemerintah Indonesia mengedepankan kepentingan nasional dalam negosiasi ini. Setidaknya, lima manfaat utama dirancang untuk diupayakan dalam kerja sama perdagangan yang berimbang
Lima manfaat tersebut, diantaranya, Menjawab kebutuhan dan menjaga ketahanan energi nasional, Meningkatkan akses pasar ekspor Indonesia ke AS, Memperjuangkan tarif kompetitif bagi produk ekspor Indonesia, Mendorong investasi sektor strategis dari AS ke Indonesia, Memperkuat kemitraan ekonomi bilateral yang adil dan berkelanjutan.
Airlangga menegaskan, pemerintah Indonesia akan melakukan konsultasi internal dengan seluruh pemangku kepentingan nasional sebagai tindak lanjut proses negosiasi teknis.
Kebijakan tarif impor yang diberlakukan Pemerintah Amerika Serikat Donald Trump terhadap 75 negara, termasuk Indonesia, turut berdampak pada pertumbuhan ekonomi global. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kebijakan ini juga membuka peluang untuk memperluas pasar ekspor Indonesia.
“Indonesia akan mengutamakan kerja sama bilateral dan multilateral, baik yang sudah ditandatangani maupun yang masih dalam proses negosiasi,” ujar Airlangga dalam konferensi pers terkait perkembangan negosiasi perdagangan dengan AS, Jumat (25/4/2025).
Salah satu fokus utama pemerintah saat ini adalah mempercepat penyelesaian perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU CEPA). Airlangga menyebut Komisioner EU CEPA bersikap terbuka dan optimistis kesepakatan dapat segera tercapai.
Selain itu, keanggotaan Indonesia dalam BRICS membuka akses ke pasar-pasar alternatif yang menjanjikan. Melalui keterlibatan dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), Indonesia juga memiliki peluang memperluas ekspor ke negara-negara seperti Inggris, Meksiko, dan wilayah Amerika Latin lainnya.
“Karena masih dalam proses perundingan, maka tawaran dan respons dari pihak lain masih bersifat dinamis, bukan posisi final,” tambah Airlangga.
Di sektor energi, pertanian, dan lainnya, pemerintah akan mengumumkan rincian penawaran setelah mendapat persetujuan kedua belah pihak.
Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut, menyatakan pemerintah tengah menyusun kebijakan fiskal yang tepat untuk mengantisipasi dampak dari tarif resiprokal yang diterapkan negara lain.
“Pelaku ekonomi harus bersiap menghadapi perubahan dan mencari alternatif, termasuk memperkuat kerja sama perdagangan dengan negara-negara ASEAN,” tutup Airlangga terkait tarif impor Trump.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan respons positif dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump, seusai negosiasi tahap pertama terkait kebijakan tarif resiprokal (tarif impor Trump).
Indonesia menjadi salah satu dari 20 negara yang diundang untuk bernegosiasi pada gelombang pertama. Pertemuan berlangsung di Washington, AS, pada 16 April 2025 hingga 23 April 2025.
“Dengan komunikasi awal yang terjalin baik, Indonesia menjadi salah satu first mover dan akan mendapatkan keuntungan dalam proses perundingan ini. Respons positif ini akan menjadi bekal untuk pembahasan teknis selanjutnya,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers pada Jumat (25/4/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga Hartarto mengungkapkan AS mengapresiasi pendekatan dan proposal dari Indonesia, yang mengutamakan kepentingan nasional namun tetap memperkuat hubungan bilateral. Indonesia memfokuskan negosiasi pada lima manfaat strategis.