Pasca Banjir, Warga Berduka dan Bergelut dengan Lumpur


Warga membersihkan lumpur paska Banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung -FOTO MELIDA ROHLITA/RADAR LAMPUNG -

//Tiga Warga Dimakamkan di TPU Covid//

BANDARLAMPUNG – Banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung menyisakan duka mendalam dan pekerjaan berat bagi ribuan warga. 

Tiga warga Panjang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa yang terjadi pada Senin dini hari (21/4). Salah satunya adalah Kusnawati, warga Gang Patrol, Kelurahan Panjang Utara, yang jenazahnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam rumahnya yang terendam banjir setinggi 1,5 meter.

Tak ada hiruk pikuk pelayat di rumah duka. Rumah Kusnawati tampak sunyi, masih berantakan dan dipenuhi lumpur sisa banjir. Kusnawati, yang dikenal warga sebagai sosok ramah dan hidup seorang diri sejak empat tahun terakhir, ditemukan oleh kakaknya, Senen (68), dalam kondisi sudah tidak bernyawa di samping kasur.

"Saya juga sempat terseret arus, tapi bisa selamat. Adik saya kemungkinan terpeleset dan tidak sempat menyelamatkan diri saat air datang tiba-tiba," ucap Senen sambil menahan tangis.

BACA JUGA:KPK Geledah Dinas Perkim Lamteng, Kadisperkim Angkat Bicara

Tak hanya Kusnawati, dua korban lainnya juga ditemukan meninggal dunia. Ketiganya dimakamkan di TPU Umbul Kunci, Kelurahan Keteguhan, Teluk Betung Barat, yang sebelumnya digunakan sebagai pemakaman khusus pasien COVID-19.

Usai Banjir, Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana langsung turun ke lapangan untuk meninjau dan menyalurkan bantuan. 

Selain nasi bungkus dan air mineral, Pemkot juga memberikan uang tunai sebesar Rp400 ribu dan beras kepada masing-masing dari 2.400 rumah terdampak banjir di tiga lingkungan di Kelurahan Panjang Utara.

“Banjir ini adalah ujian dari Allah. Kami berupaya semaksimal mungkin hadir dan membantu warga. Yang penting kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi,” kata Eva saat menyerahkan bantuan di Kantor Kelurahan Panjang Utara, Senin malam (21/4).

BACA JUGA:Polda Jatim Tahan Oknum Polisi Diduga Lecehkan Tahanan Wanita

Warga menyambut bantuan tersebut dengan syukur, namun mereka tetap meminta solusi konkret dari pemerintah agar banjir tak kembali terjadi. “Kami minta drainase diperbaiki, jangan setiap hujan kami harus takut rumah kebanjiran lagi,” ujar Siti Sri Wahyuni, warga RT 01.

Selasa pagi (22/4), warga Panjang Utara, dibantu petugas dari BPBD, Damkar, dan Satpol PP, bahu-membahu membersihkan sisa banjir. Lumpur setebal hampir 20 cm menutupi rumah-rumah dan jalanan. Alat berat, sekop, dan sapu menjadi senjata warga membersihkan kampung mereka dari lumpur bencana.

“Kami capek tapi tetap semangat. Banyak barang kami rusak, surat-surat penting pun hanyut. Tapi ini semua demi bisa kembali hidup normal,” ujar Agus, warga setempat.

Tag
Share