Pemkot Bandar Lampung Anggarkan Rp100 Juta untuk Cegah Kecelakaan di Perlintasan Kereta

Petugas Dishub Bandarlampung bersiaga di perlintasan kereta api rawan kecelakaan dengan perlengkapan komunikasi lengkap. -FOTO DOK. RLMG -
"Kami menerima informasi dari petugas tentang insiden kecelakaan tersebut pada pukul 16.40 WIB dan langsung menuju lokasi. Di sana, kami menemukan korban dalam keadaan tergeletak dengan luka berat di bagian kepala dan sudah tidak sadarkan diri," jelas Kompol Enrico.
Korban segera dievakuasi oleh warga setempat menggunakan mobil dan dibawa ke RSUD Abdul Moeloek untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Dokter yang menangani korban, Dr. Agnes, menjelaskan bahwa korban mengalami luka berat di bagian wajah, termasuk patah tulang pada hidung dan tulang pipi.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, korban dinyatakan meninggal dunia setibanya di IGD," ungkap Dr. Agnes.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan yang menewaskan korban tersebut. Pasangan suami-istri (pasutri) difabel tertemper kereta api Babaranjang. Pasutri ini merupakan pasangan tuna wicara dan tuna rungu.
Peristiwa terjadi di perlintasan Tanjung Arang, Kamnpung Tanjung Raya Giham, Waykanan.
Akibat kejadian itu, Pasutri yakni Mandasari (27) dinyatakan meninggal dunia.
Sementara Dimas Saputra (26), sang suami mengalami luka berat dan hingga kini masih kritis dan dalam perawatan di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagar Alam Waykanan.
Amran, mantan Kepala Kampung Tanjung Raja menjelaskan peristiwa terjadi pada Senin (11/12) sekira pukul 16.47 WIB.
Saat itu, kedua korban hendak menyeberang perlintasan kereta api tidak resmi. Di saat bersamaan kereta api babaranjang melintas.
“Dugaannya melintas di situ untuk memangkas waktu perjalanan. Ironinya malah mengalami hal itu,” ujarnya.
Senada, Kirana, tokoh Pemuda setempat mengatakan, dari data diri KTP, kedua korban merupakan warga Kampung Suka Negeri, Kecamatan Gunung Labuhan, Waykanan.
“Yang perempuan, bukan lagi luka parah, tapi tubuhnya terpisah pisah. Kemarin itu langsung dibawa ke Rumah sakit, begitu juga suaminya, kritis. Sama polisi sudah dibawa ke Rumah Sakit Zapa,” ujarnya.
Anggota DPRD Waykanan Sairul Sidik menambahkan, dia meminta keada PT KAI untuk peduli kepada kedua korban dan memberikan bantuan.
Meski, sambungnya tempat kejadian perkara (TKP) berada dalam perlintasan tak resmi.