Wajib Tahu! Ini 8 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Selama Musim Kemarau 2025

Sakit kepala adalah salah satu penyakit yang biasa terjadi saat musim kemarau.-Foto Pixabay-
RADAR LAMPUNG - Musim kemarau 2025 di Indonesia dimulai sejak bulan April dan akan meluas ke berbagai wilayah secara bertahap. Meski diprediksi lebih singkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, perubahan cuaca yang drastis berpotensi mempengaruhi kesehatan. Suhu yang tinggi, udara yang kering, dan kualitas sumber daya air yang menurun dapat memicu berbagai gangguan kesehatan yang patut diwaspadai.
Berikut adalah sejumlah penyakit yang biasa muncul pada musim kemarau serta cara untuk mencegahnya:
1. Dehidrasi
Dehidrasi sering terjadi ketika tubuh kehilangan cairan akibat suhu panas yang tinggi. Kekurangan cairan dapat menyebabkan gangguan serius, seperti kejang atau bahkan pingsan. Tanda-tanda dehidrasi meliputi mulut kering, rasa haus yang berlebihan, serta pusing. Mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup sangat penting, terutama ketika beraktivitas di luar ruangan.
2. Sakit Kepala dan Migrain
Kondisi panas yang ekstrem dan kurangnya cairan tubuh dapat memicu sakit kepala atau migrain. Stres yang disebabkan oleh suhu tinggi, ditambah dengan dehidrasi, dapat mengganggu fungsi otak dan menyebabkan ketegangan di kepala. Oleh karena itu, menjaga hidrasi tubuh adalah kunci untuk mencegah gangguan ini.
3. Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
Debu dan polusi udara yang meningkat selama kemarau dapat memperburuk saluran pernapasan, meningkatkan risiko infeksi seperti batuk, pilek, dan sesak napas. Penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari paparan polusi udara guna mencegah penyakit ini.
4. Alergi
Alergi terhadap debu dan serbuk sari sering meningkat di musim kemarau karena angin yang kencang dan rendahnya kelembapan. Gejalanya bisa berupa bersin, hidung tersumbat, serta mata yang berair. Menggunakan masker dan menjaga kebersihan rumah menjadi langkah pencegahan yang efektif.
5. Masalah Kulit
Udara yang kering pada musim kemarau dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembapannya, sehingga memicu iritasi seperti eksim atau dermatitis. Rasa gatal akibat kulit kering berisiko menimbulkan infeksi jika digaruk. Penggunaan pelembap dan menjaga kebersihan kulit secara rutin sangat dianjurkan.
6. Penyakit yang Ditularkan oleh Vektor
Meski identik dengan musim hujan, penyakit seperti demam berdarah atau chikungunya juga dapat muncul saat kemarau, terutama jika terdapat genangan air yang buruk pengelolaannya. Genangan ini menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Untuk menghindarinya, pastikan untuk rutin membersihkan wadah penampungan air dan gunakan pelindung tubuh dari gigitan nyamuk.