Uji Publik KBC Diharapkan Perkuat Karakter Bangsa

UJI PUBLIK: Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag menggelar Uji Publik Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di Madrasah.--FOTO ISTIMEWA
Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional, seperti Prof. Yudi Latif, Prof. Fasli Jalal, Prof. Moh. Nuh, Alissa Wahid, serta narasumber internasional, termasuk Profesor Eva, seorang guru besar dari ANU Canberra, Australia.
Prof. Yudi Latif menyatakan, pendidikan berbasis cinta adalah pendidikan yang menumbuhkan empati, kesadaran sosial, dan saling pengertian. Jika setiap individu dipenuhi dengan cinta dalam proses belajarnya, mereka tidak hanya akan menjadi cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dalam bertindak dan berpikir.
Sementara Prof. Fasli Jalal menambahkan, KBC mengajarkan untuk tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga pada prosesnya.
”Ketika kita mengajarkan cinta kepada generasi muda, kita sebenarnya sedang menyiapkan mereka untuk menjadi individu yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa,” tutur Fasli Jalal.
Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi berbagai tokoh dan praktisi pendidikan untuk memberikan masukan terkait implementasi KBC. Selain itu, peserta uji publik ini terdiri dari pejabat Kementerian Agama, direktur, kasubdit, kepala madrasah, guru, serta perwakilan dari organisasi masyarakat seperti LP Maarif PBNU dan Majelis Pendidikan Muhammadiyah.
Nyayu menambahkan, setelah uji publik ini, tahap berikutnya adalah peluncuran resmi KBC yang dijadwalkan sebelum Menteri Agama berangkat ke Tanah Suci. Tahap berikutnya adalah sosialisasi dan pelatihan yang akan dimulai pada Mei 2025, dengan harapan kurikulum ini dapat diterapkan di madrasah dan sekolah umum pada tahun ajaran baru 2025-2026.
”Tujuan dari KBC ini adalah untuk membangun rasa cinta yang meluas dalam masyarakat. Dengan pendidikan yang berbasis cinta, kita akan mempersiapkan generasi muda yang lebih peduli terhadap negara, lingkungan, dan sesama,” kata Prof. Eva, yang turut menyampaikan pandangannya dalam acara tersebut.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah dan sekolah umum, sekaligus memperkuat rasa memiliki terhadap kurikulum yang dikembangkan. Proses evaluasi dan monitoring juga akan dilakukan untuk memastikan bahwa KBC dapat memberikan dampak positif yang optimal pada pendidikan di Indonesia.