Halal Bihalal PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun: “Kesuksesan Tidak Datang Begitu Saja”

Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun menyerahkan penghargaan kepada unit kerja, afdeling, dan penyadap karet terbaik sebagai bentuk apresiasi atas kinerja unggul mereka.-Foto Ist-
BANDARLAMPUNG — Memasuki tahun 2025 dengan penuh optimisme, PTPN I Regional 7 terus mencatatkan kinerja positif. Setelah sukses membukukan laba sebesar Rp295 miliar pada tahun 2024, hingga triwulan pertama 2025, perusahaan yang bermarkas di Bandar Lampung ini telah mengantongi laba Rp102 miliar, ditambah deposit produk karet siap jual senilai lebih dari Rp600 miliar. Capaian ini menjadi bukti bahwa kinerja perusahaan semakin pulih dan berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun, dalam acara halal bihalal Idulfitri 1446 H bersama seluruh karyawan di Bandar Lampung, Rabu malam (9/4/2025). Dalam sambutannya, Tuhu mengungkapkan rasa syukur sekaligus penghargaan kepada seluruh tim yang telah bekerja keras mencapai hasil tersebut.
“Saya ucapkan selamat Hari Raya Idulfitri, mohon maaf lahir dan batin. Keberhasilan ini bukan hadiah yang datang begitu saja, melainkan buah dari kerja keras yang dikabulkan oleh Allah SWT. Terima kasih untuk seluruh jajaran, khususnya rekan-rekan yang bertugas di lapangan,” ujar Tuhu.
Acara yang berlangsung hangat di halaman Rumah Dinas Region Head itu dihadiri oleh jajaran Board of Regional Management (BRM) PTPN I Regional 7, seperti SEVP Operation Wiyoso, SEVP Business Support Bambang Agustian, serta seluruh kepala bagian dan direktur anak perusahaan. Hadir pula perwakilan dari unit-unit kerja di Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, termasuk mitra kerja serta para pensiunan.
Dalam kesempatan tersebut, penghargaan diberikan kepada unit kerja, afdeling, dan penyadap karet terbaik sebagai bentuk apresiasi atas kinerja unggul mereka. Unit Kebun Padang Pelawi (Bengkulu) meraih predikat Unit Kerja Terbaik triwulan I 2025, sementara Afdeling terbaik diraih oleh Afdeling VI Unit Padang Pelawi, Afdeling VI Unit Kedaton (Lampung), dan Afdeling VII Unit Padang Pelawi. Untuk kategori penyadap terbaik, Supriyadi Atib dari Kebun Waylima (Lampung) keluar sebagai juara dengan produksi mencapai 2.932 kilogram.
Selain memberikan apresiasi, Tuhu Bangun juga mengingatkan pentingnya mempertahankan performa dan menjadikannya sebagai budaya kerja sehari-hari. Menurutnya, budaya kerja yang kompetitif tidak tercipta dalam semalam, tetapi melalui proses panjang yang memerlukan dedikasi, waktu, dan biaya besar.
“Kita sudah jatuh bangun membangun budaya kerja ini. Hasilnya, performa kita meningkat dan kesejahteraan karyawan pun ikut terdongkrak. Kita berharap kabar baik dari kantor pusat tentang insentif bagi seluruh karyawan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tuhu mewanti-wanti seluruh jajaran, terutama para manajer dan kepala bagian, untuk mewaspadai dinamika perdagangan global yang tengah mengalami ketidakpastian. Ia menyoroti kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif pajak resiprokal terhadap barang impor, termasuk dari Indonesia, yang berdampak langsung pada komoditas utama perusahaan seperti karet dan teh.
“Dua faktor eksternal yang tidak bisa kita kendalikan adalah iklim dan harga pasar. Untuk iklim, kita masih bisa beradaptasi dengan pengetahuan dan teknologi. Namun, soal harga pasar, kita harus cermat menyikapi kebijakan global yang memengaruhi ekspor kita,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Serikat Pekerja PTPN VII (SPPN VII), Yohanes P. Siagian, turut menyampaikan harapannya kepada manajemen agar terus memperhatikan kesejahteraan karyawan. Ia juga mendorong para pekerja untuk menjaga kinerja optimal sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Kita sepakat, perusahaan yang sehat akan membawa kesejahteraan bagi karyawannya. Mari kita pertahankan semangat ini untuk terus menciptakan produksi dan produktivitas yang tinggi,” ujar Yohanes, yang akrab disapa Bang Yo.
Acara halal bihalal ini pun menjadi momentum mempererat silaturahmi sekaligus memotivasi seluruh elemen perusahaan untuk melangkah lebih maju menghadapi tantangan ke depan. (*)