Polisi Tangkap Wanita Edarkan Uang Palsu Senilai Rp40 Juta di Mal Kemang

Ilustrasi uang-Sumber foto : Pixabay.---
JAKARTA - Polisi tengah menangani kasus peredaran uang palsu yang melibatkan seorang wanita berusia 41 tahun.
Wanita tersebut tertangkap tangan saat mencoba membelanjakan uang palsu senilai puluhan juta rupiah di sebuah mal di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Dari tangan pelaku, polisi berhasil menyita uang pecahan Rp100 ribu dengan total nominal mencapai Rp40 juta, yang diduga merupakan uang palsu.
Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol S. Aba Wahid Key, mengatakan bahwa pelaku sengaja berniat membelanjakan uang palsu tersebut di Mal Lippo Mampang Prapatan.
"Pelaku adalah seorang wanita yang sengaja berniat membelanjakan uang palsu di mal Lippo Mampang Prapatan Jakarta Selatan," ujar Kapolsek saat dikonfirmasi pada Jumat, 4 April 2025.
Meski identitas pelaku belum dapat dipublikasikan, pihak kepolisian memastikan bahwa kasus ini masih dalam pengembangan.
"Tersangka sudah ditahan, dan penanganan kasus ini kini dilanjutkan ke Polres Metro Jakarta Selatan," ucapnya.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 2 April 2025, sekitar sore hari, ketika seorang kasir di mal tersebut merasa curiga terhadap uang yang diterimanya.
Kasir kemudian memverifikasi keaslian uang menggunakan pemindai sinar ultraviolet, dan setelah dipastikan palsu, pelaku langsung diamankan.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap apakah ada jaringan peredaran uang palsu yang lebih besar yang terlibat dalam kasus ini.
Diketahui sebelumnya, Sawiyem (70), warga Kelurahan Gunungsulah, Kecamatan Wayhalim, Bandarlampung.
Sawiyem yang merupakan pedagang tahu-tempe di pasar tradisional Kecamatan Jatimulyo, Lampung Selatan, mendapati upal pecahan Rp100.000 saat berjualan di lapaknya.
Sawiyem menjelaskan, dirinya menyadari uang yang diterima dari pembeli merupakan upal saat akan menyetorkan uang hasil penjualan kepada bosnya.
’’Saya tahu setelah dagangan tahu-tempe habis terjual. Ketika itu banyak pembeli. Jadi saya tidak tahu siapa yang menggunakan upal saat berbelanja. Tidak sempat memperhatikan satu per satu wajah pembeli,’’ ujarnya.