Skuad Garuda Harus Tambah 3 Poin ---INDONESIA Vs BAHRAIN---

JELANG KONTRA BAHRAIN: Skuad Garuda menjalani sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. -DOK. TIMNAS-
Terpisah, kiper Tim Nasional Bahrain Sayed Mohammed Jaffer cukup optimistis timnya akan mampu mengatasi perlawanan tuan rumah Indonesia pada pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (25/3). Sebagaimana dikutip dari ANTARA, Jaffer menilai timnya mengalami banyak kemajuan sejak pertemuan terakhir dengan Indonesia pada Oktober 2024.
“Kemajuan dari pertandingan terakhir melawan Indonesia hingga sekarang sangat besar bagi tim kami. Dan, ini memberi kami lebih banyak kepercayaan diri dan peluang lebih besar untuk memenangi pertandingan ini,” kata Jaffer saat ditemui sebelum menjalani latihan tim di Lapangan A, Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (24/3).
Bahrain memang memiliki modal cukup baik untuk menghadapi Indonesia. Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 terakhir, mereka hanya kalah 0-2 dari juara Grup C Jepang. Bahrain pun merupakan juara Piala Teluk yang berlangsung pada akhir Desember 2024 sampai Januari 2025.
Meski cukup optimistis, Jaffer pun mengakui bahwa pertandingan melawan Indonesia akan berlangsung berat karena kedua tim sama-sama membutuhkan poin demi mempertahankan asa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
“Tentu saja, kami memiliki enam poin, Indonesia juga memiliki enam poin. Kami berdua menghadapi ujian yang sama. Semua orang ingin meraih tiga poin dalam pertandingan ini. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit,” kata kiper 39 tahun itu.
Jaffer pun mengisyaratkan bahwa timnya sudah melakukan persiapan terbaik untuk dapat mencuri poin di Indonesia. “Persiapan berjalan seperti biasa. Kami memahami situasi kami, situasi Indonesia, dan tim lain di grup. Jadi, kami mempersiapkan setiap pertandingan secara terpisah. Dan hingga saat ini, persiapan kami sangat baik,” yakin kiper klub Al Muharraq itu.
Diketahui, Bahrain saat ini menghuni posisi kelima di klasemen sementara Grup C dengan koleksi enam poin. Namun, koleksi poin Bahrain sama dengan milik Indonesia yang berada di posisi keempat, serta tim juru kunci Tiongkok.
Sebelumnya, Timnas Indonesia dipaksa bertekuk lutut dengan skor telak saat melawan Australia di Sydney Football Stadium, Sydney. Timnas kalah 1-5 pada Kamis (20/3) sore WIB.
Kekalahan Timnas Indonesia tersebut tak lepas dari kegagalan para pemain bertahan tampil dengan baik dan juga adanya kesalahan individu yang dilakukan. Nyaris semua gol yang bersarang ke gawang Maarten Paes karena dua hal itu.
Namun, Pelatih Timnas Patrick Kluivert memasang badan membela anak asuhnya. Ia menolak untuk menyalahkan para pemain belakang dan mereka yang melakukan kesalahan. Patrick Kluivert pun tak menampik hal itu. Menurutnya, tiga bek yang dipasang yakni Calvin Verdonk, Jay Idzes, dan Mees Hilgers sebenarnya bisa bermain lebih baik lagi.
Tapi dia tetap enggan menyalahkan trio lini belakang Garuda. "Tentu mudah untuk mengatakannya (lini pertahanan rapuh) karena hasil ini. Saya pikir tiga pemain di belakang bisa bekerja lebih baik lagi. Tapi, saya yang membuat keputusan itu karena sebelumnya Calvin (Verdonk) melakukan pekerjaannya dengan baik," katanya dalam jumpa pers pascalaga.
"Jay (Idzes) juga melakukannya dengan baik. Namun, ini adalah kerja keras tim. Mudah untuk menunjukkan jari, namun saya tidak suka melakukannya. Ini adalah sebuah grup," tambahnya.
Menurut Patrick Kluivert, penampilan Timnas Indonesia sebenarnya tak sepenuhnya buruk. Terutama pada awal laga, di mana Garuda mampu menekan dan bahkan nyaris membuka keunggulan andai tendangan penalti Kevin Diks membuahkan gol.
"Seperti yang saya katakan, kita mendominasi di awal laga. Jika penalti berhasil masuk, tentu akan jadi laga yang berbeda, saya percaya diri akan hal itu," terangnya.
Selain itu, Patrick Kluivert juga enggan menyalahkan beberapa pemainnya yang melakukan kesalahan individu. Contohnya Nathan Tjoe-A-On yang melakukan pelanggaran di dalam area terlarang, yang membuahkan penalti dan gol pertama Australia.