Pemkab Mesuji Siapkan Lahan untuk Bangun Sekolah Rakyat

CEK LOKASI: Disperkim Mesuji saat mengecek lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan Sekolah Rakyat. -FOTO IST-
MESUJI - Sebagai salah satu bentuk Inovasi dalam mewujudkan perkembangan dan pembangunan khususnya di sektor sarana prasarana pendidikan, Pemkab Mesuji berencana membangun pendidikan berbasis asrama berupa Sekolah Rakyat (SR) yang diprogramkan oleh pemerintah pusat.
Sebagai langkah mengejar progam tersebut, untuk memastikan pemenuhan kriteria syarat yang dibutuhkan Pemkab Mesuji mengumpulkan segala persiapan legalitas yang wajib dipenuhi, baik secara formil maupun materil.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pertanahanan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Mesuji Putrawan Jisa Putra pada Minggu (23/3).
Dikatakannya, sesuai instruksi pimpinan pihaknya dengan beberapa dinas terkait sedang mengejar kepenuhan syarat yang dibutuhkan.
Sebagai salah satu terobosan, Pemkab Mesuji mendorong perkembangan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami saat ini sedang mengumpulkan beberapa syarat untuk kebutuhan mendapatkan program tersebut. Selain itu kami juga telah melakukan monitoring langsung ke lapangan dengan memastikan ketercukupan lahan pengajuan untuk permohonan rencana pembangunan sekolah rakyat," kata Putrawan.
Putrawan menyebutkan titik lokasi rencana pembangunan itu berada di Desa Muktikarya, Kecamatan Pancajaya seluas sekitar 5 hektare lebih dan telah bersertifikat atas nama aset Pemkab Mesuji.
"Insya Allah kalau untuk lahan kita sudah siap dan lahan ini kemungkinan memenuhi kriteria yang cukup. Hanya saja saat ini syarat lainnya masih dalam proses, kemungkinan dalam waktu dekat secepatnya akan di ajukan ke Kementerian," tambahnya.
Ia menjelaskan Progam Sekolah Rakyat merupakan inovasi kementrian sosial dalam memberi ruang pendidikan gratis yang bersifat boarding school, untuk diketahui bahwa sekolah rakyat akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Dalam hal ini Pemerintah menargetkan peserta didik berasal dari kategori Desil 1 dan 2 dalam data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN). Dan seleksi akan dilakukan secara bertahap, diawali dengan verifikasi status ekonomi dilanjutkan dengan tes akademik.
"Sekolah Rakyat ini dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal nantinya, pelajaran berbasis kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter dan keterampilan,"terang dia.
Dengan syarat dan legalitas yang dimiliki, Mesuji bisa termasuk dalam catatan selanjutnya yakni menjadi salah satu daerah untuk mendapatkan program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto tersebut.
"Program ini kemungkinan akan dibuka pada bulan Juli mendatang tepatnya di tahun ajaran baru, dan di Kementerian Pusat saat ini sudah tercatat sekitar lebih dari 50 daerah yang siap dan sudah tercatat sebagai calon penerima bantuan Sekolah Rakyat, ya mudah-mudahan Kabupaten Mesuji akan segera bisa menyusul," harapnya.
Ia berharap semoga Sekolah Rakyat kedepannya dapat menjadi model pendidikan inklusif dan mampu mengangkat anak-anak keluar dari lingkaran kesulitan dalam menggapai layaknya pendidikan efektif dan berkualitas di Mesuji. (*)