Heboh Isu Kepsek di Lampung Tengah Diperas Oknum Inspektorat, Inspektur: Laporkan Bila Ada Bukti!

Kepala Inspektorat Lampung Tengah Adi Sriyono -FOTO IST-
GUNUNGSUGIH - Nama besar Inspektorat Lampung Tengah (Lamteng) sedang digoyang dengan isu dugaan pungutan liar (pungli).
Ya, belakangan beredar kabar adanya oknum mengaku dari Inspektorat Lamteng hendak melakukan pemerasan kepada kepala sekolah (Kepsek) di wilayah barat kabupaten tersebut.
Besaran pemerasan yang hendak diminta oleh oknum tersebut bisa mencapai puluhan juta.
Pasalnya, setiap sekolah dimintai dana Rp25 ribu dikali jumlah siswa. Di mana, siswa untuk satu sekolah bisa berjumlah 300 hingga seribu.
Menurut kabar yang beredar, sejumlah Kepsek merasa gusar lantaran jumlah yang diminta tersebut sangat besar.
Mendekati hari raya Idul Fitri itu, sumber menyebut seluruh Kepsek yang ada di wilayah barat Lampung Tengah hampir semua dimintai uang oleh oknum yang mengaku berasal dari Inspektorat tersebut.
Hanya, pihak Kepsek hingga kini belum ada yang berani melapor langsung ke Inspektorat ataupun pihak terkait. Dengan alasan, mereka takut makin mendapat teror dan terus dicari kesalahannya.
Terpisah, Kepala Inspektorat atau Inspektur Lampung Tengah Adi Sriyono meminta kepada kepsek untuk menangkap para oknum Inspektorat yang meminta sejumlah uang.
"Kalau benar ada, langsung tangkap saja. Langsung laporkan kalau ada yang bertugas tidak sesuai," ungkap Adi Sriyono saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp.
"Kalau kita benar, tidak perlu takut," tambahnya.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya berupaya bekerja sesuai tupoksi dan prosedur yang ada.
"Saya bersama teman-teman di Inspektorat berupaya bekerja sesuai aturan dengan menjaga integritas dan profesional," ungkap Adi.
Dirinya berjanji akan memberikan sanksi jika memang terdapat bukti. Itu lantaran sudah menjadi komitmen pihaknya bersama bupati dan wakil bupati untuk menjaga integritas.
"Kalau tidak ada bukti namanya fitnah," kata dia.
Pihaknya menghimbau seluruh staf Inspektorat bahkan Kepsek yang ada di Lampung Tengah agar bekerja dengan benar, sesuai aturan.
"Kita butuh kebersamaan untuk baik, berbenah menuju kebaikan," tandasnya. (*)