Tiga Sekolah Jadi Desain Lanskap RTH
REKOMENDASI RTH: Tim dosen dan mahasiswa Prodi Arsitektur Lanskap Itera memberikan rekomendasi pengembangan desain lanskap RTH tiga sekolah di Bandarlampung.-FOTO DOK. ITERA -
TAGS: Itera, Prodi Arsitektur Lanskap, PKM, RTH
BANDARLAMPUNG - Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Arsitektur Lanskap Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan memberikan rekomendasi pengembangan desain lanskap ruang terbuka hijau (RTH) tiga sekolah di Bandarlampung.
Tiga sekolah tersebut adalah SMAN 9 Bandarlampung, SMAN 14 Bandarlampung, dan SMKN 1 Bandarlampung. Kegiatan dilaksanakan dengan mengintegrasikan pembelajaran mata kuliah wajib, studio desain arsitektur lanskap III untuk mahasiswa Prodi Arsitektur Lanskap tingkat tiga, angkatan 2020 dan dan 2021.
Dalam kegiatan ini, tim dosen dan tenaga kependidikan yang terlibat dibagi ke dalam tiga tim. Yaitu Septi Maulidyah, S.T., M.T., Dr. Muhammad Saddam Ali, S.P., M.Si., Rizka Nabilah S.Si., M.Si., dan Izhartati, SE., di SMKN 1 Bandarlampung. Kemudian Zulvita Amanda, S.T., M.Ars.L., Eduwin Eko Franjaya, S.P., M.Si., Martin Muljana, S.T., M.Ars.L., dan Anis Wirda Idris, S.Arsl., di SMAN 14 Bandarlampung. Sementara Cipta Vidyana, S.Pd., M.Ars., Ina Winiastuti Hutriani, S.P., M.Ars.L., dan Dr. Rein Susinda Hesty, S.Sos., M.Si., di SMAN 9 Bandarlampung. Di masing-masing sekolah juga melibatkan sekitar 30 mahasiswa yang melaksanakan kegiatan.
Septi Maulidyah menjelaskan, kegiatan tersebut telah dimulai sejak Agustus dan akan selesai pada Desember 2023. Kegiatan dimulai dari inisiasi survei tapak mengenali potensi dan permasalahan dari RTH eksisting dalam Kawasan SMA dan SMK, jasa konsultasi desain lanskap RTH, pekerjaan mendesain lanskap RTH, hingga menghasilkan rendering 2 dimensi dan 3 dimensi dalam bentuk gambar konseptual, gambar kerja, dan video visualisasi RTH sekolah. ’’Ke depan, karya tersebut diharapkan dapat digunakan oleh pihak sekolah dalam proses pengembangan RTH dan untuk berbagai kebutuhan peningkatan kualitas ketiga sekolah tersebut,’’ katanya.
Septi Maulidyah menambahkan, PKM ini juga bertujuan menganalisis masalah lingkungan sekolah dan tanggap terhadap potensi dan masalah tersebut dengan memberikan solusi ruang luar yang dapat dikembangkan di ketiga sekolah.
’’PKM ini dapat menjadi sebuah masukan dalam bentuk rekomendasi desain perencanaan dan media edukasi berupa pengayaan nilai-nilai dengan topik mengenai Mitigasi Bencana, Landscape for Well-Being, Konservasi Energi, Urban Agriculture/Permaculture, dan Lanskap Budaya pada konteks desain lanskap skala meso atau menengah. PKM ini berhasil menjadi media pembelajaran studi kasus bagi mahasiswa dan dosen untuk mengamalkan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang desain arsitektur lanskap untuk keberlanjutan lingkungan di Kota Bandarlampung sekaligus memperkenalkan keilmuan arsitektur lanskap kepada masyarakat umum,” ujar Septi Maulidyah.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat SMAN 9 Bandarlampung Dr. Supeno, M.Pd. mengatakan, permasalahan genangan dan luapan air ketika hujan deras selama ini dapat terselesaikan dengan rekomendasi-rekomendasi desain dari mahasiswa Itera. Supeno berharap dengan adanya rekomendasi desain tersebut dapat menjadi usulan bagi pihak sekolah menyampaikan ke dinas terkait agar dapat diimplementasikan di kemudian hari. (rls/c1/ful)