Waspadai! Ini 10 Gejala Penyakit Usus Buntu yang Sering Terabaikan

Reporter: Mitra |

Editor: Taufik Wijaya |

Jumat , 21 Feb 2025 - 09:50

Nyeri perut menjadi salah satu gejala terjadinya peradangan usus buntu.-Foto Pixabay-

Beberapa faktor yang dapat memicu radang usus buntu meliputi:

- Sumbatan pada rongga usus buntu: Penumpukan feses atau tinja yang mengeras dapat menyebabkan penyumbatan dan peradangan.

- Infeksi saluran pencernaan: Infeksi bisa memicu pembengkakan jaringan di sekitar usus buntu.

- Pertumbuhan parasit: Parasit di saluran pencernaan dapat menyebabkan penyumbatan.

- Tumor di area perut: Tumor bisa menekan usus buntu dan memicu radang.

- Cedera perut: Trauma di area perut juga berpotensi menyebabkan radang usus buntu.

Pencegahan dan Penanganan

Untuk mengurangi risiko radang usus buntu, terapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan kaya serat, minum air putih yang cukup, dan tidak menahan buang air besar.

Jika mengalami gejala yang mengarah ke radang usus buntu, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius, termasuk pecahnya usus buntu yang dapat membahayakan nyawa. (*)

waspadai! ini 10 gejala penyakit usus buntu yang sering terabaikan                            radar lampung - usus merupakan salah satu organ vital dalam sistem pencernaan manusia. salah satu gangguan yang sering menyerang organ ini adalah radang usus buntu atau apendisitis. penyakit ini terjadi ketika usus buntu mengalami peradangan akibat penyumbatan atau infeksi, yang dapat memicu pembengkakan dan rasa sakit hebat.
 
apa itu usus buntu?
usus buntu adalah organ kecil berbentuk kantong sepanjang 5-10 cm yang terletak di bagian kanan bawah perut, tepat di awal usus besar. meski fungsinya belum sepenuhnya dipahami, usus buntu diyakini berperan dalam sistem kekebalan tubuh. namun, jika meradang, organ ini bisa menjadi sumber masalah serius.
 
gejala usus buntu yang harus diwaspadai
penyakit usus buntu sering kali sulit dikenali sejak awal karena gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan lain. berikut adalah 10 tanda yang perlu diwaspadai:
1. nyeri perut
nyeri biasanya dimulai di sekitar pusar dan berpindah ke perut kanan bawah. rasa sakit ini bisa memburuk saat batuk, berjalan, atau bergerak.
2. demam ringan
suhu tubuh bisa naik hingga 37,2-38°c. jika infeksi memburuk, demam dapat meningkat.
3. mual dan muntah
gejala ini sering muncul setelah nyeri perut, sebagai respons tubuh terhadap peradangan.
4. kehilangan nafsu makan
penderita umumnya merasa tidak lapar, yang menjadi salah satu tanda awal radang usus buntu.
5. perut kembung
rasa penuh dan tidak nyaman di perut bisa menjadi indikasi adanya masalah.
6. sembelit atau diare
perubahan pola buang air besar, baik sembelit maupun diare, dapat terjadi.
7. sulit buang gas
kesulitan mengeluarkan gas bisa menjadi tanda adanya sumbatan di usus.
8. nyeri saat menekan perut
tekanan di area kanan bawah perut akan memicu rasa sakit yang tajam.
9. kelelahan
tubuh bisa terasa lemas akibat infeksi yang sedang berlangsung.
10. nyeri menyebar
jika usus buntu pecah, nyeri dapat menyebar ke seluruh perut, disertai gejala infeksi berat seperti demam tinggi dan menggigil.
 
penyebab radang usus buntu
beberapa faktor yang dapat memicu radang usus buntu meliputi:
- sumbatan pada rongga usus buntu: penumpukan feses atau tinja yang mengeras dapat menyebabkan penyumbatan dan peradangan.
- infeksi saluran pencernaan: infeksi bisa memicu pembengkakan jaringan di sekitar usus buntu.
- pertumbuhan parasit: parasit di saluran pencernaan dapat menyebabkan penyumbatan.
- tumor di area perut: tumor bisa menekan usus buntu dan memicu radang.
- cedera perut: trauma di area perut juga berpotensi menyebabkan radang usus buntu.
 
pencegahan dan penanganan
untuk mengurangi risiko radang usus buntu, terapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan kaya serat, minum air putih yang cukup, dan tidak menahan buang air besar.
 
jika mengalami gejala yang mengarah ke radang usus buntu, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius, termasuk pecahnya usus buntu yang dapat membahayakan nyawa. (*)