Aksi Tawuran Remaja di Pringsewu Gagal, Polisi Amankan Sembilan Pelaku dengan Senjata Tajam dan Pistol Mainan

Polisi berhasil mengamankan sembilan remaja yang terlibat tawuran di Kecamatan Adiluwih, Pringsewu, lengkap dengan senjata tajam dan pistol mainan. FOTO DOK. POLRES PRINGSEWU--
PRINGSEWU - Aksi tawuran antar kelompok remaja yang semakin marak hingga merambah tingkat pekon (desa) berhasil digagalkan oleh warga dan polisi di Kecamatan Adiluwih, Pringsewu, pada Selasa (18/2). Sembilan remaja diamankan dalam kejadian tersebut, dengan barang bukti berupa senjata tajam dan pistol mainan.
Kapolsek Sukoharjo AKP Riyadi menjelaskan bahwa tawuran ini berhasil digagalkan berkat laporan cepat dari petugas pengamanan di SMAN 1 Adiluwih. Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak kepolisian bersama warga langsung melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Dalam upaya pengejaran, sembilan remaja berhasil ditangkap, sementara puluhan remaja lainnya melarikan diri.
“Para pelaku dan barang bukti telah dibawa ke Mapolsek Sukoharjo untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap AKP Riyadi mewakili Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunnus Saputra. Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan keluarga para remaja yang terlibat, serta pihak sekolah untuk langkah selanjutnya.
Dari sembilan remaja yang diamankan, lima di antaranya masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), satu pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), dan tiga lainnya sudah tidak bersekolah. Mereka berasal dari berbagai wilayah, lima orang di antaranya adalah warga Pringsewu, sementara empat orang lainnya berasal dari Kabupaten Pesawaran.
BACA JUGA:Region Head PTPN I Regional 7 Ingatkan Detail Teknis Penggalian Produksi
Kapolsek Sukoharjo mengingatkan pentingnya pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak-anak mereka, terutama pada malam hari. “Orang tua harus lebih memperhatikan lingkungan sekitar anak-anaknya dan mengawasi agar mereka tidak terlibat dalam aksi tawuran atau penyalahgunaan narkoba yang dapat merusak masa depan mereka,” ujarnya.
Para remaja yang kedapatan membawa senjata tajam dapat dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara. (sag/c1/abd)