Region Head PTPN I Regional 7 Ingatkan Detail Teknis Penggalian Produksi

--
PESAWARAN - Menjadi kampiun pada kinerja 2024, PTPN I Regional 7 ditantang pemegang saham untuk menaikkan produksi secara signifikan.
Untuk menjawab tantangan itu, manajemen menggerakkan seluruh potensi sehingga room improvement yang ada bisa digali secara maksimal. Salah satunya dengan memperbaiki detail teknis di lapangan.
Instruksi untuk memperhatikan detail teknis itu disampaikan Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun saat memberi pengarahan di Kebun Way Lima, Pesawaran, Rabu (19/2).
Tuhu mengatakan, RKAP 2025 yang telah ditetapkan dan tantangan dari pemegang saham membutuhkan operasional serius dari seluruh lapisan. Sebab, kata dia, dari sisi luas kebun dan jumlah tanaman tidak ada penambahan.
"RKAP yang disusun bersama sudah mengacu kepada angka-angka realistis berdasarkan potensi yang ada. Bahkan kita di-challenge oleh BOD (board of Direction) dengan angka yang lebih tinggi dari RKAP. Tantangan mereka juga bukan dari asumsi belaka, tetapi memang potensi kita masih memungkinkan. Itulah mengapa kita harus cermat, detail, dan rigid dalam semua aspek," kata Tuhu Bangun.
Perhatian Tuhu Bangun kepada detail disampaikan usai menginspeksi proses sadap, pungut, dan angkut karet di Afdeling 3 Kebun Way Berulu dan Afdeling 2 Kebun Way Lima.
Bersama SEVP Operasional Wiyoso, SEVP Business Support Bambang Agustian, Kabag. Sekretariat dan Hukum Agus Faroni Kabag. SDM Ronal Sudrajat, dan beberapa pejabat lain, mereka membelasak ke kebun menggunakan sepeda motor trail.
Kepada Manajer Way Lima Luki, para Asisten, dan para mandor, Tuhu Bangun berdiskusi dan menggali informasi teknis penggalian produksi.
Pencarian opsi dilanjutkan dengan diskusi informal di Kantor Sentral Kebun Way Lima. Dari beberap data dan informasi di lapangan, baik Tuhu Bangun maupun Wiyoso mendorong semua tahapan eksploitasi dan treatmen pada teknis penggalian produksi diperketat.
Tuhu juga mewanti-wanti agar tidak ada pohon yang tidak tersadap, tidak ada getah yang tidak terpungut atau hilang dan tidak ada bahan baku produksi yang kehilangan manfaat.
"Kita sudah lihat dan dengar bersama tadi di lapangan kondisi kondisinya seperti apa dan hasilnya seperti apa. Nah, dari data itu kita bisa ambil kesimpulan bahwa potensi kita masih banyak. Jika semua teknis penggalian dilakukan secara detail, saya yakin challenge pemegang saham bisa kita wujudkan. Tahun 2025 kita bisa produksi 71 ribu ton (karet olahan)," kata dia.
Beberapa aspek teknis yang harus ditangani dan diawasi secara detail diungkap Wiyoso. Antara lain, waktu pungut karet yang terlalu awal sehingga getah masih menetes dan tidak terpungut.
Dalam perhitungan bersama dalam rapat, potensi kehilangan dari proses pungut terlalu dini di Kebun Way Lima diperkiran lebih dari 1,5 ton perhari.
"Saya minta waktu pungut getah dimundurkan 1,5 jam dari yang sekarang berlaku. Kalau memang harus ada tambahan biaya premi, kita tambah dengan perhitungan cost dan benefitnya. Saya yakin masih untung kita," kata Tuhu Bangun.