Region Head PTPN I Regional 7 Ingatkan Detail Teknis Penggalian Produksi

--

Diskusi meluas kepada masalah lain yang masih lanjutan dari proses pungut terlalu awal. Yakni pencurian produksi yang masih terjadi di kebun.

Diidentifikasi dari lapangan, pencurian terjadi tidak pada getah karet yang disadap oleh pekerja pada jadwal normal, melainkan pada getah yang masih menetas dan tersisa atau tertampung di mangkuk setelah dipungut pekerja.

Angka produksi yang dicuri tersebut, dalam hitungan bersama, lebih banyak atau euivalen dengan tersebab pungut terlalu awal.

"Ada istilah, kejahatan terjadi karena ada kesempatan. Dalam hal ini, karet kita dicuri orang karena ada kesempatan. Getah kita masih ada di mangkok, di kebun. Jadi, orang tertarik untuk maling. Bukan membela maling, tetapi saya tidak harus mengatakan bahwa kita salah karena membiarkan ada kesempatan," kata dia.

Tentang penggunaan bahan baku berupa pupuk, obat-obatan, maupun bahan lainnya juga menjadi sorotan diskusi.

Dari data pengaplikasian cairan stimulan pemacu getah, Wiyoso mensinyalir ada bias yang hasil yang disebabkan kurang tepat.

Dengan dosis yang sama pada varitletas yang sama, terdapat perbedaan hasil, Wiyoso menduga ada cara aplikasi yang kurang tepat atau bahkan keliru.

"Untuk mendapatkan yang besar harus tetap memperhatikan hal-hal kecil. Jangan menganggap sesuatu yang terlihat ringan itu sebagai remeh-temeh dan tidak penting. Aplikasi stimulansia tolong diperhatikan betul. SOP nya kan sudah jelas. Jangan sembarangan meskipun sudah terbiasa. Kita harus detail. Gagal di stimulansia sama saja kita buang duit dan buang kesempatan. Tolong, ya," kata dia.

Satu topik lagi yang menjadi perhatian manajemen adalah pencapaian kadar karet kering dalam getah (DRC, dry rubber concrete). Wiyoso mengingatkan agar pengawasan produksi sejak dari mangkok yang dikumpulkan pekerja sampai disetor ke stasiun lateks (STL) aman dari perlakuan negatif dan kontaminan.

"Soal DRC juga harus dipastikan. Jangan ada lagi lateks DRC nya dibawah standar. Bapak-Ibu pasti sudah tahu bagaimana cara mengatasinya," kata dia.

Meskipun disampaikan di Kebun Way Lima, Tuhu Bangun menyatakan instruksi ini berlaku untuk semua Unit Kerja di PTPN I Regional 7. Sebab, hal-hal tersebut sering dianggap biasa sehingga abai dari perhatian. (*)

Tag
Share