UNIOIL
Bawaslu Header

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Barat Targetkan Produksi Padi 97.183 Ton Tahun Ini

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Barat optimistis meningkatkan produksi padi tahun ini dengan dukungan berbagai upaya dan bantuan teknologi pertanian. -FOTO RNN -

LAMPUNG BARAT - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Lampung Barat menargetkan produksi padi sebesar 97.183 ton pada tahun 2025. Target ini mengalami peningkatan dibandingkan 2024 yang sebesar 96.858 ton.

Kepala DTPH Lambar Ir. Nata Djudin Amran mengatakan untuk mencapai target tersebut, produktivitas padi diperkirakan mencapai 4,8 ton per hektare. “Untuk produksi padi tahun ini, kami targetkan sebanyak 97.183 ton, dengan produktivitas 4,8 ton per hektar,” ungkapnya pada Minggu, 16 Januari 2025.

Target produksi padi tersebut akan tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Lampung Barat, antara lain:

Kecamatan Balikbukit: 9.189 ton; Kecamatan Sukau: 7.857 ton; Kecamatan Lumbokseminung: 2.656 ton; Kecamatan Belalau: 4.772 ton; Kecamatan Sekincau: 559 ton; Kecamatan Suoh: 17.030 ton; Kecamatan Batubrak: 5.370 ton; Kecamatan Pagardewa: 2.682 ton; Kecamatan Batuketulis: 1.472 ton.

Kecamatan Bandarnegeri Suoh: 19.408 ton; Kecamatan Sumberjaya: 4.596 ton; Kecamatan Waytenong: 5.557 ton; Kecamatan Gedungsurian: 4.745 ton; Kecamatan Kebuntebu: 9.147 ton; Kecamatan Airhitam: 2.137 ton. 

Untuk memastikan pencapaian target tersebut, Nata menjelaskan bahwa berbagai langkah telah disiapkan, antara lain dengan melaksanakan SLPHT (Sistem Peringatan Dini Penyakit Tanaman Padi) dan melakukan pendampingan kepada petani di lapangan dengan melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Selain itu, DTPH juga mengajukan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada Kementerian Pertanian, termasuk alsintan pasca panen. Tidak hanya itu, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perindustrian juga memberikan bantuan dua unit mesin Hairdryer (mesin pengering padi).

“Dua unit mesin Hairdryer dari Dinas Perindustrian Provinsi Lampung akan sangat membantu para petani dalam proses pengeringan padi,” jelas Nata.

Pihaknya juga mengusulkan intensifikasi penggunaan pupuk organik cair di 12 titik yang tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Suoh, Kecamatan Bandarngeri Suoh, Kecamatan Kebuntebu, dan Kecamatan Sumberjaya.

Nata menambahkan bahwa pihaknya terus mendorong petani untuk menerapkan teknik budidaya tanaman padi yang baik dan lebih intensif dalam pengawasan terhadap tanaman agar terhindar dari serangan hama dan penyakit.

“Kami juga mengimbau petani untuk segera mengolah lahan yang sudah lama tidak digunakan untuk proses penanaman padi,” pungkasnya. (rnn/c1/abd)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan