Dua Oknum Anggota Ormas Terancam 10 Tahun Penjara Setelah Terlibat Aksi Premanisme di Setu, Tangerang Selatan

Dua orang oknum anggota Ormas ditetapkan tersangka setelah terlibat dalam aksi premanisme di Setu, Tangerang Selatan, dengan korban yang hendak dipaksa memberi uang. - DISWAY--
JAKARTA, RADAR LAMPUNG – Dua oknum anggota organisasi masyarakat (Ormas) yang terlibat dalam aksi premanisme di kawasan Setu, Tangerang Selatan, resmi ditetapkan sebagai tersangka. Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi, mengonfirmasi bahwa keduanya telah menjadi tersangka dalam kasus ini.
"Sudah (tersangka)," kata Alvino kepada awak media, Sabtu, 15 Februari 2025.
Ia menjelaskan bahwa kedua tersangka dikenakan beberapa pasal, di antaranya Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, Pasal 170 KUHP, Pasal 351 KUHP, Pasal 352 KUHP, Pasal 335 ayat (1) KUHP, serta Pasal 406 KUHP.
Sebelumnya, kedua pria tersebut diduga melakukan aksi premanisme dengan memaksa uang dari kelompok marching band yang sedang berlatih di lokasi. Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, mengungkapkan bahwa keduanya mengaku sebagai anggota Ormas, meskipun status mereka masih dalam penyelidikan.
BACA JUGA:Pilkada Melalui DPRD Harus Antisipasi Premanisme dan Politik Uang
"Katanya sih Ormas, tapi sudah kita amankan orang itu. Terlepas dia Ormas atau bukan, pelaku yang aksi premanisme berinisial S dan N sudah kita amankan," ujarnya kepada disway.id, Sabtu, 15 Februari 2025.
Keduanya diamankan pada malam sebelumnya oleh Unit Reskrim Polsek Cisauk di Puri Permata Pamulang, Babakan, Setu. Kejadian tersebut berawal saat kedua pria tersebut mendekati kelompok marching band dan meminta uang yang biasa diberikan sebagai "jatah" untuk latihan.
"Minta jatah uang preman biasa, uang koordinasi, orang latihan anak TK," ujar Dhady. "Iya, gak dikasih, jadinya dia marah-marah."
Tak terima, keduanya diduga hendak melakukan kekerasan terhadap korban berinisial BD, dan salah satu tersangka bahkan mengeluarkan pisau. "Iya kan dia bawa pisau juga. Itu kan di video jelas, kenapa dia mengeluarkan pisau," lanjut Dhady.
BACA JUGA:183 Ormas di Metro Kantongi SKKO
Gurunya yang berinisial BD melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. "Gurunya yang diduga mau dipukul dengan pisau, inisialnya BD (Membuat LP dan korban)," kata Dhady.
Terduga pelaku mengaku merupakan warga sekitar lokasi kejadian. (disway/abd)