Memahami Teknologi Pendidikan Secara Kafah

ILUSTRASI: Memahami teknologi pendidikan secara kafah.-FOTO MAULANA PAMUJI GUSTI/HARIAN DISWAY-
BACA JUGA: Puluhan WBP Rutan Kotaagung Dipindahkan ke Tiga Lapas
Perangkat keras merupakan alat fisik yang digunakan dalam proses pembelajaran berbasis teknologi. Di antaranya, komputer dan laptop untuk mengakses materi pembelajaran digital, proyektor dan smart board untuk penyampaian materi yang lebih interaktif, tablet dan smartphone untuk memfasilitasi pembelajaran mobile dan akses aplikasi edukasi, serta perangkat virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) untuk pembelajaran berbasis simulasi.
Sedangkan perangkat lunak digunakan untuk mendukung proses pembelajaran melalui berbagai aplikasi dan sistem digital. Antara lain, LMS, aplikasi pembelajaran online, multimedia interaktif, dan kecerdasan artifisial dalam pendidikan.
Komponen lainnya adalah sumber belajar digital yang mencakup berbagai materi yang dapat diakses secara online maupun offline. Antara lain, e-book dan modul digital, video pembelajaran, podcast dan webinar, serta simulasi dan virtual laboratory.
Yang juga bisa digolongkan sebagai komponen pendukung TP adalah jaringan dan infrastruktur teknologi.
TP membutuhkan infrastruktur yang mendukung konektivitas dan aksesibilitas, antara lain, internet dan wifi untuk sarana akses ke sumber belajar online, cloud computing untuk penyimpanan data berbasis cloud untuk materi pembelajaran, dan big data dan analitik pembelajaran untuk memantau perkembangan murid dan menyesuaikan strategi pembelajaran.
Yang juga dapat dikelompokkan sebagai komponen pendukung TP adalah metode dan strategi pembelajaran berbasis teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Di antaranya, blended learning merupakan kombinasi pembelajaran daring dan tatap muka serta flipped classroom dimaknai sebagai murid belajar mandiri di rumah sebelum diajarkan dan didiskusikan di kelas.
Selain itu, gamifikasi yang menggunakan elemen permainan untuk meningkatkan motivasi belajar dan pembelajaran berbasis proyek, yakni murid belajar melalui proyek nyata yang berbasis teknologi.
BACA JUGA: Tanamkan Kesadaran Berlalu Lintas kepada Pelajar sejak Dini
Komponen-komponen TP itu bekerja secara sinergis untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif, interaktif, dan efektif. TP berperan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia, baik dalam pendidikan formal maupun nonformal.
Dengan berkembangnya teknologi digital, penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan menjadi makin luas dan memberikan berbagai manfaat. Pada tataran teknis, melalui pemanfaatan yang optimal, implementasi TP dapat meningkatkan akses, kualitas, dan efisiensi pembelajaran di Indonesia.
Upaya peningkatan akses pendidikan dimungkinkan melalui skema pembelajaran jarak jauh (PJJ), terutama bagi daerah terpencil yang sulit dijangkau sekolah-sekolah konvensional. Berbagai platform sistem pembelajaran daring makin mempermudah murid dan guru dalam mengakses materi pelajaran tanpa batasan dimensi ruang dan waktu.
Sementara itu, platform e-learning dan MOOC (massive open online courses) pun berpotensi untuk peningkatan akses pendidikan karena memberikan kesempatan belajar bagi semua orang kapan pun dan di mana pun, termasuk mereka yang tidak bisa mengikuti pendidikan formal.
Sebagaimana tersirat dari namanya, implementasi TP juga berpotensi tinggi untuk peningkatan kualitas pembelajaran.