Waduh, 12 Ha Tanaman Padi Terserang Hama

TERSERANG HAMA: Pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Barat saat mengecek lahan persawahan yang terserang hama. --FOTO ISTIMEWA

LAMBAR - Sekitar 12 hektare (ha) lahan persawahan di Kecamatan Sukau dan Suoh, Lampung Barat, terserangan hama. Terkait hal itu, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Lambar bergerak cepat untuk menangani permasalahan ini demi menyelamatkan hasil pertanian para petani.

Kepala DTPH Lambar Nata Djudin Amran mengungkapkan bahwa serangan hama ini terjadi pada tanaman padi yang berusia antara 30-60 hari. ’’Di Kecamatan Sukau, tepatnya di Pekon Bumijaya, sekitar 2 ha lahan padi milik petani terinfeksi oleh beberapa jenis hama, termasuk hama sundep, hawar daun pelepah, dan walang sangit. Kami telah turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan ternyata memang terdapat serangan hama yang cukup signifikan pada sebagian lahan. Dari total 35 ha lahan padi di area tersebut, sekitar 2 ha teridentifikasi terserang hama,” kata Nata. 

Guna mengantisipasi meluasnya serangan hama yang dapat merugikan petani, kata Nata, DTPH langsung mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan obat-obatan pertanian, seperti Ferterra, Nordox, dan Manufer. ’’Petani yang terdampak juga telah didampingi oleh petugas penyuluh lapangan (PPL) dalam melakukan penyemprotan di area yang terkena serangan hama,’’ ujarnya.

 

Tidak hanya di Kecamatan Sukau. Menurut Nata, serangan hama juga mengancam lahan persawahan di beberapa pekon di Kecamatan Suoh. Yakni Pekon Sumberagung, Pekon Bandingagung, dan Pekon Ringinsari. 

’’Di sini dari total luas 24 ha lahan padi, sekitar 10 ha di antaranya terserang hama wereng. Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan, DTPH juga telah menyalurkan bantuan obat-obatan untuk disemprotkan oleh petani. Usia tanaman padi sekiitar 45 hari,” ungkap Nata.

Setiap kali ada serangan hama yang terdeteksi, kata Nata, DTPH langsung bergerak cepat untuk memberikan dukungan kepada petani. ’’Dengan memberikan obat-obatan yang tepat dan dilakukan penyemprotan sesuai dosis, kita berharap serangan hama ini bisa dikendalikan sebelum menyebar lebih luas," katanya.

Nata mengimbau kepada seluruh petani di Lambar agar segera melaporkan jika mereka menemukan tanda-tanda serangan hama atau penyakit pada tanaman padi mereka. ’’Hal ini penting agar DTPH bisa segera mengambil tindakan preventif untuk mencegah kerugian yang lebih besar,’’ imbaunya.

Selain itu, Nata juga mengingatkan agar petani memahami dan menerapkan dasar-dasar 4T dalam penanggulangan hama dan penyakit tanaman. Yakni tepat dosis, tepat waktu, tepat jenis obat, dan tepat sasaran. ’’Dengan cara ini, pengendalian hama dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Diharapkan melalui gerakan massal pencegahan dan penanggulangan yang terkoordinasi dengan baik, serangan hama ini dapat diminimalisasi. Petani dapat melanjutkan usaha pertaniannya tanpa terganggu oleh kerugian yang disebabkan oleh hama dan penyakit,’’ ujar Nata. 

Lahan yang terkena serangan hama, kata Nata, biasanya ada penurunan produksi sekitar 10 persen. ’’Namun, mudah-mudahan tidak sampai seperti itu,” katanya. (lus/rlmg/c1) 

 

Tag
Share