APBN Lampung Solid Mengawal Pembangunan dan Transisi Menuju 2025

Radar Lampung Baca Koran--
BANDARLAMPUNG - Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Provinsi Lampung hingga tutup tahun 2024 terpantau sangat baik.
Dengan indikator pendapatan negara melampaui target di tengah ketidakpastian ekonomi global dan belanja negara tumbuh akseleratif mendukung pembangunan serta kesejahteraan masyarakat regional.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Bengkulu dan Lampung Rosmauli mengatakan tensi geopolitik masih menjadi faktor pelemahan harga komoditas energi dan pangan.
BACA JUGA:Mentan: Menzalimi Petani adalah Pengkhianat Bangsa!
Selain volatilitas, kondisi manufaktur global juga memiliki andil dalam turunnya permintaan ekspor. Kadua faktor global tersebut masih membayangi ekonomi Lampung pada akhir 2004 terutama sektor-sektor yang berkaitan dengan perdagangan luar negeri.
Meski demikian, neraca perdagangan hingga 31 November 2024 tetap melanjutkan tren surplus mencapai USD379.27 juta.
Kata Rosmauli, kinerja ekspor meningkat 17,38 persen (yoy) didorong ekspor industri pertanian yang tumbuh 104,08 persen (yoy) dan industri pengolahan yang tumbuh 11,50 (yoy). Namun, ekspor industri pertambangan terkontraksi 6.57 persen (yoy). Kinerja impor juga meningkat 2,3 persen (yoy) didorong meningkatnya impor konsumsi 18,41 persen (yoy) dan impor baHan baku penolong 2,72 persen (yoy) yang mendominasi nilai impor di Lampung. Sementara Itu impor barang modal terkontraksi 36,10 persen (γοy).
Situasi makroekonomi Provinsi Lampung menunjukkan perkembangan yang cukup baik namun tetap per waspada pada beberapa faktor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan Ill tumbuh 4,81 persen (yoy) dan 0,75 persen (qtq) dengan kontribusi paling besar pada Konsumsi Rumah Tangga yaitu senilai 50,94 persen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 1,30 persen (yoy) melemah dibanding triwulan sebelumnya yang mencapai 3,30 persen.
Sementara itu, disampaikan Rosmauli, inflasi Lampung pada Desember 2024 melanjutkan tren penurunan dan bulan-bulan sebelumnya, berada pada 1,57 persen (yoy) dan 0,47 persen (mtm) terjaga dalam batas aman sebesar 2,5 +- persen.
Lanjut Rosmauli, berdasarkan pantauan data oleh Assets and Liabilities Committee (ALCo) Regional Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Lampung per 10 Januari 2025, realisasi Pendapatan Negara hingga 31 Desember 2024 menggembirakan dengan total pendapatan Rp12,31 triliun tercapai 104, 26 persen dari target tumbuh 13,95 persen (yoy).
Kinerja tersebut didorong oleh Pajak Dalam Negeri yang tercapai 100,72 persen Pajak Perdagangan Internasional yang tercapai 104,33 persen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tercapai 140,45 persen.
Kinerja positif Perpajakan Dalam Negeri tertinggi secara tahunan ditunjukkan oleh Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 16.67 persen (yoy) dan Pajak Penghasilan (PPH) sebesar 6.51 persen (yoy).
Selanjutnya, kinerja positif Perpajakan Perdagangan internasional tertinggi ditunjukkan oleh Bea Keluar (Pungutan Ekspor) sebesar 91,68 persen, dimana merupakan prestasi luar biasa di tengah pelemahan ekspor Lampung akibat ketidakpastian global Kinerja PNBP juga meningkat sebesar 0,24 persen (yoy).
Realisasi Belanja Negara akseleratif mendukung pelaksanaan program Kementerian/Lembaga (KL) dan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.