Pemda Diminta Alokasikan Anggaran untuk Vaksinasi PMK

VAKSIN PMK: Petugas memberikan vaksin ke sapi untuk mencegah penularan PMK. --FOTO HUMAS KEMENTAN
JAKARTA - Penularan penyakit mulut dan kaki (PMK) masih jadi momok bagi peternak sapi di Indonesia. Salah satu upaya menekan potensi penularan PMK adalah lewat vaksinasi. Pemda diminta untuk mengalokasikan anggaran untuk vaksinasi PMK massal di daerahnya masing-masing.
Permintaan itu disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Secara khusus, Sudaryono mendorong pemda mengalokasikan anggaran untuk vaksin PMK yang rentan menyerang sapi. Sudaryono mengatakan, peran pemda mencegah munculnya wabah PMK sangat krusial.
"Kita punya dosis 4 juta dan itu tidak akan cukup memenuhi kebutuhan vaksin sapi nasional," kata Sudaryono di sela kunjungan kerja di Medan.
Dari laporan yang dia terima, kasus PMK masih bermunculan di sejumlah daerah. Upaya mencegah semakin luasnya penularan PMK adalah lewat vaksinasi. Agenda mencegah penularan PMK itu juga bagian dari semangat mengejar target swasembada pangan.
"Ada beberapa kasus PMK di daerah. Harus kita antisipasi, baik melalui isolasi maupun pemberian vaksin secara rutin," tutur Sudaryono.
Sudaryono menegaskan, Kementan sejatinya tidak tinggal diam. Karena mereka sudah menyediakan 4 juta dosis vaksin. Namun, jumlah tersebut tidak sebanding dengan populasi sapi di Indonesia.
Selain itu, Sudaryono juga mendorong sektor swasta ikut membeli vaksin secara mandiri dan melakukan vaksinasi di tingkat peternak. Sudaryono menilai harga vaksin cukup terjangkau, sekitar Rp17 ribu-Rp25 ribu per dosis. (jpc)