UNIOIL
Bawaslu Header

Mahasiswa Itera Harus Berinovasi dan Siap Bertransformasi Digital

KULIAH UMUM: Menaker RI Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D. menjadi pemateri kuliah umum bertemakan ’’Membangun Future Workforce Indonesia, Tren dan Tantangan Global” di Gedung Kuliah Umum 2 Itera, Selasa (21/1).-FOTO ANGGI RHAISA -

BANDARLAMPUNG - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) harus siap menghadapi tantangan dunia kerja pada masa mendatang. Hal ini disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D. saat menjadi pemateri kuliah umum bertemakan ’’Membangun Future Workforce Indonesia, Tren dan Tantangan Global” di Gedung Kuliah Umum 2 Itera, Selasa (21/1).

Kuliah umum ini dimoderatori Dosen Teknik Industri Itera Fatin Saffanah Didin, S.T., M.T. Prof. Yassierli menjelaskan potret ketenagakerjaan di Indonesia. 

Prof. Yassierli menjelaskan, penambahan rata-rata angkatan kerja mencapai sekitar 3,3 juta per tahun dalam delapan tahun terakhir dan terus meningkat hingga mencapai 4,4 juta pada 2024.

Prof. Yassierli menyampaikan, tenaga kerja masih didominasi sektor informal dengan teknik pendidikan rendah (SD/SMP).

Pada 2024, kata Prof. Yassierli, komposisi angkatan kerja berdasarkan status bahwa 39,98 persen di sektor formal dan 55,10 persen di sektor informal.

BACA JUGA:ASC XXIX Diikuti 396 Pelajar SMP/MTs di Lampung

Sementara pada 2024, kata Prof. Yassierli, komposisi angkatan kerja berdasarkan pendidikan adalah 34,81 persen SMA/SMK dan 52,33 persen SD/SMP.

“Tantangan ke depan untuk gen Z dan milenial, jika tidak bertransformasi digital akan menjadi pengangguran tingkat tinggi. Untuk pekerjaan terbesar adalah pekerja informal,” kata Prof. Yassierli.

Prof. Yassierli menyampaikan bahwa sebanyak 63 persen perusahaan menyatakan tantangan future workforce adalah skill gap. ’’Sehingga dibutuhkan pengembangan skill yang se­imbang, seperti technical skill, cognitive, dan interpersonal skill. Tujuh dari 10 core skill yang dibutuhkan masa depan tergolong cognitive skill dan interpersonal skill,” jelasnya.

Prof. Yassierli mengimbau mahasiswa untuk menghadapi ketidakpastian ke depan adalah dengan berinovasi.

BACA JUGA:IIB Darmajaya Buka Prodi S-1 Teknologi Pangan

“Hadapi tantangan ketidakpastian ke depan itu adalah berinovasi,” katanya. 

Selain berinovasi, Prof. Yassierli juga mengimbau kepada mahasiswa Itera untuk siap bertransformasi digital. “Jadi mahasiswa Itera harus berinovasi dan siap bertransformasi digital,” tegasnya. 

Prof. Yassierli juga menginformasikan bahwa menjadi mahasiswa Itera ke depan harus growth mindset. ’’Kunci manusia beradaptasi dengan perubahan kebutuhan kompetensi, skill, dan perubahan pekerjaan pada masa depan,’’ ungkapnya.

Tag
Share