Pemkab Mesuji Pastikan Belum Ada Virus HMPV di Wilayahnya
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Mesuji, Suyono- RLMG-FOTO RLMG -
MESUJI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji melalui Dinas Kesehatan memastikan bahwa hingga saat ini, virus Human Metapneumovirus (HMPV) belum ditemukan di wilayah Kabupaten Mesuji.
Hal ini dikonfirmasi oleh Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Mesuji, Suyono, saat dihubungi pada Rabu, 15 Januari 2025.
“Sampai saat ini, kami belum menerima laporan atau data terkait adanya virus HMPV dari Puskesmas maupun RSUD Ragab Begawe Caram,” ujarnya.
Dengan laporan tersebut, Suyono mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir atau panik. “Sebab, selain belum terdeteksi di wilayah kita, virus HMPV ini sebenarnya mirip dengan flu biasa,” tambahnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa virus HMPV dapat berisiko lebih berbahaya bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit pernapasan. “Virus ini memang bisa membahayakan bagi orang yang memiliki penyakit pernapasan bawaan, seperti TBC, pneumonia, asma, dan lainnya, karena bisa memperburuk kondisi mereka,” jelasnya.
Pihak Dinas Kesehatan pun akan terus memantau perkembangan informasi terkait virus ini dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Sebelumnya Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan penemuan 214 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang disebabkan oleh virus Human Metapneumovirus (HMPV). Kasus tersebut tercatat sejak tahun 2023 hingga Januari 2025.
Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa jumlah kasus ISPA akibat HMPV tersebut tersebar di berbagai wilayah di Jakarta.
“Sejak 2023 hingga Januari 2025, kami mencatatkan total 214 kasus ISPA akibat virus HMPV,” ujar Ani melalui keterangan tertulis pada Minggu, 12 Januari 2025.
Rinciannya, pada tahun 2023 ditemukan 13 kasus, diikuti dengan 121 kasus pada tahun 2024, dan 79 kasus pada tahun 2025.
BACA JUGA:Virus HMPV Penyebab ISPA Ditemukan di Jakarta Sejak 2022, Kasus Meningkat
Ani mengimbau masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penularan virus HMPV.
“Kami tekankan agar masyarakat selalu menjaga kebersihan tangan, menjaga pola makan yang sehat, dan mengenakan masker saat sakit untuk menghindari penyebaran virus,” katanya.
Dinkes DKI Jakarta juga terus memantau kondisi masyarakat melalui program edukasi kesehatan berbasis komunitas.